Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lihatlah Wajah SSB, Pondasi Sepak Bola Nasional Kita!

6 Januari 2022   10:13 Diperbarui: 6 Januari 2022   12:15 2149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu, saat Ronny atas nama Pembina Usai Muda PSSI akhirnya menggelar turnamen SSB perdana, dari 16 SSB yang dipilih mewakili Jabodetabek menjadi cikal bakal menjamurnya SSB di Indonesia, sejatinya 16 tim tersebut belum resmi menggunakan nama SSB, karena rata-rata masih bernama klub/fc.
Karena turnamen yang diselenggarakan adalah dalam rangka mengapungkan dan mengenalkan nama SSB secara nasional, maka 16 tim yang terpilih dalam turnamen semuanya berganti nama manjadi SSB kecuali ASIOP, dan turnamen itu bernama: Kid's Soccer Tournament 1999. 

Didukung Ronny, saya lahirkan ASSBD

Atas persoalan yang memprihatinkan ini, saat itu, berangkat dari pengalaman Persikad Depok (Saat itu Divisi 2 PSSI, kasta tertinggi masih Divisi Utama) yang tidak menghargai pembinaan SSB di Kota Depok dan malah merekrut banyak pemain dari luar Depok, maka jalinan kerjasama intens saya dengan Ronny Pattinasarani seusai Kid's Soccer, karena saya juga menginisiasi dan merintis lahirnya Asosiasi SSB Jakarta (ASSBJ) hingga dapat bekerjasama dengan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI), maka saya melanjutkan rintisan melahirkan Asosiasi SSB Depok (ASSBD). 

Saat merumuskan lahirnya ASSBD, ruang kerja Ronny (Direktur Pembina Usia Muda PSSI) menjadi saksi bagaimana propsoal ASSBD saya tulis dan lahirkan. Pada akhirnya, saat itu di dukung juga oleh Edy Simon  dan Yopie Lepel yang satu ruang kerja dengan Ronny, muluslah draf lahirnya ASSBD. 

ASSBD yang saya lahirkan dan didukung Ronny, langsung saya kenalkan kepada teman-teman pembina SSB di Depok, dan lahirlah ASSBD pada 15 Juli 2001.
Peresmian dibuka oleh Sekum Persikad di Stadion Kartika Kostrad Cilodong Depok, sementara Prasasti Pendirian ditandatangani oleh Wali Kota Depok pertama, Badrul Kamal. 

Setelah itu, Persikad pun luluh dan mengakomodir pemain yang di bina oleh SSB dalam naungan ASSBD. Bahkan saat Persikad naik kasta ke Divisi 1, Tim Suratin U-18 Persikad pertama tahun 2003 dipercayakan penuh kepada ASSBD. 

Jadi, saya melahirkan ASSBD, tujuannya agar pemain binaan SSB di Depok diakui dan terakomodir di Persikad dengan regulasi yang jelas. 

Berdasarakan catatan Ronny, ASSBD adalah Asosiasi SSB resmi pertama yang lahir di Indonesia. Proposal pendirian asli, papan bingkai peresmian, dan Surat Prasasti Pendirian masih tersimpan aman sebagai sejarah di sekretariat asli ASSBD, di Jalan Studio Alam TVRI Perum Sukmajaya Permata Blok G.10 Depok, yang sekaligus sebagai sekretariat SSB Sukmajaya.

Dalam artikel ini saya tulis ulang lagi tentang sejarah SSB di Indonesia. Sebab sebelumnya sudah saya tulis di Tabloid GO, Harian TopSkor, hingga media online Kompasiana Kompas dan Indonesiana Tempo.

Peranan Sekolah Sepak Bola (SSB)

Atas apa yang baru ditorehkan timnas di Piala AFF 2020, Indonesia harus mengakui bahwa para penggawa timnas di bawah asuhan STy, saat masa usia akar rumput (dini dan muda) hampir semuanya mengenyam pembinaan dan pelatihan awal di SSB. Lalu, mereka berkembang dan masuk ke level berikutnya, ada yang ditarik Diklat Sepak Bola (DSB) atau langsung dicomot dan diakui oleh Klub Sepak Bola (KSB).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun