Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Siap-Siap 2022, Iuran BPJS Samarata, Premium-Pertalite Disetop

27 Desember 2021   09:46 Diperbarui: 27 Desember 2021   09:51 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setali tiga uang, tatkala rakyat Indonesia menjadi sedih menyambut tahun baru karena sudah ada ancaman upeti BPJS yang disamaratakan oleh pemerintahan Presiden Jokowi dengan judul Kelas Standar tanpa melihat aspek kemampuan rakyat, kini rakyat pun bertambah sedih. Pasalnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menyampaikan rencana penggantian bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dengan Pertalite mulai tahun 2022. 

Namun, setelah itu BBM jenis Pertalite yang memiliki RON 90 juga akan dihapus. Artinya, rakyat wajib menggunakan BBM dengan minimal RON 92 atau jenis Pertamax. RON artnya Research Octane Number atau Nilai oktan.

Dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Kamis, 23 Desember 2021.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih mengatakan bahwa pemerintah secara serius terus berupaya memperbaiki kondisi lingkungan dengan mendorong penggunaan BBM RON 90 sebagai bahan bakar antara menuju BBM yang ramah lingkungan.

"Kita memasuki masa transisi, di mana Premium (RON 88) akan digantikan dengan Pertalite (RON 90), sebelum akhirnya kita akan menggunakan BBM yang ramah lingkungan," kata Soerja.

Karenanya, pemerintah tengah menyusun peta jalan BBM ramah lingkungan yang nantinya Pertalite juga akan digantikan dengan BBM yang kualitasnya lebih baik.
Ada tata waktu untuk nantinya Indonesia akan menggunakan BBM ramah lingkungan yang membuat adanya peralihan lagi dari penggunaan Pertalite ke Pertamax.

Yang menjadi pertanyaan, apakah proses peralihan Premium ke Pertalite dan Pertalite ke Pertamax tidak menimbulkan gejolak di masyarakat? Jawabnya, tentu akan ada gejolak.

Menyangkut hal ini, pagi ini, Senin (27/12/2021) ada Stasiun televisi yang membahas tentang penghapusan dan peralihan BBM dengan meminta opini kepada masyarakat, pun menghadirkan nara sumber.

Dari pembahasan dan opini yang muncul, dapat saya simpulkan bahwa peralihan BBM ke yang ramah lingkungan memang sudah menjadi keharusan. Sebab, khususnya di kota-kota besar, 70 persen polusi udara dihasilkan oleh penggunaan BBM ber-RON rendah.

Masyarakat memang wajib memahami dampak BBM untuk lingkungan, tetapi kemampuan rakyat juga tidak serta merta akan mampu beralih dengan begitu saja, seperti peralihan BPJS kelas 3 ke Kelas Standar.

Persoalan peralihan ke BBM ber-RON rendah, juga menjadi kekawatiran beberapa pihak, karena akan ada ketidaksesuaian dengan spesifikasi mesin kendaraan.

Beralihnya BBM dari Premium ke Pertalite, kemudian ke Pertamax, juga wajib diiringi kebijakan pemerintah. Pemerintah harus siap memberikan subsidi terhadap harga jual produk bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax yang diklaim lebih ramah lingkungan saat menghentikan penggunaan Premium dan Pertalite.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun