Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Maroko, dari Sepak Bola ke Pentas Pariwisata Global

15 Desember 2022   18:52 Diperbarui: 16 Desember 2022   16:58 1851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Hasan II, Casablanca- Maroko. Sumber: dokumentasi pribadi

Menara Hassan, Rabat- Maroko. Sumber: dokumentasi pribadi
Menara Hassan, Rabat- Maroko. Sumber: dokumentasi pribadi
Selain Hassan Tower, Mausoleum of Mohammed V, Royal Palace atau Dar al-Makhsen, Rabat juga mengandalkan Kasbah of the Udayas, sebuah benteng kuno dari abad ke-12 yang telah berstatus UNESCO World Heritage Site. Dan jangan lupa, di kota ini pula terdapat Jalan Soekarno.

Maroko memang unik. Kota-kota bersejarahnya bak bersaing satu dengan yang lain. Apalagi di antara empat kota yang pernah menjadi ibu kota kekaisaran, yakni Rabat, Marrakesh, Fez dan Meknes. Keempat kota yang masih menyandang status mentereng sebagai "The Imperial Cities of Morocco".

Dari keempat kota bersejarah itu, Marrakesh berdiri di baris terdepan. Inilah destinasi wisata paling populer di Maroko. Kota keempat terbesar di Maroko itu bahkan termasuk salah satu dari "The 10 Best Cities in Africa and the Middle East" versi Travel+Leisure, sebuah majalah perjalanan wisata terkemuka di dunia.

Masjid Koutoubia, Marrakesh- Maroko. Sumber: dokumentasi pribadi
Masjid Koutoubia, Marrakesh- Maroko. Sumber: dokumentasi pribadi
Marrakesh memang sangat ikonik. Kota tua, yang didirikan oleh Emir Abu Bakr ibn Umar pada tahun 1070 itu, memiliki banyak objek wisata kelas satu yang selalu ramai dikunjungi wisatawan. Jami' al-Kutubiyah atau Masjid Koutoubia, misalnya, memiliki minaret indah yang ikut menginspirasi konstruksi minaret lain di dunia.

Minaret masjid itu dibangun oleh Abd al-Mum'min. Kabarnya minaret ini ikut menginspirasi pembangunan Menara Hassan di Rabat dan Menara Giralda dari Katedral Sevilla di Spanyol. Minaret setinggi 77 meter, yang kini telah menjadi ikon kota Marrakesh, telah berdiri sejak tahun 1195.

Sepeda motor tua di Alun-alun Jemaa El-Fnaa, Marrakesh. Sumber: dokumentasi pribadi
Sepeda motor tua di Alun-alun Jemaa El-Fnaa, Marrakesh. Sumber: dokumentasi pribadi
Tidak hanya itu, kota berjuluk Kota Merah itu juga memiliki Jemaa El-Fnaa. Inilah alun-alun yang sangat terkenal di Maroko dan bahkan di seluruh Afrika. Alun-alun yang merupakan pasar terbuka di kawasan Medina (kota tua) itu pun telah terdaftar di UNESCO World Heritage Site sejak tahun 1985 itu.

Konon jika Anda ingin lebih memahami kota tua ini, maka mulailah dari Jemaa El-Fnaa. Alun-alun nan luas ini memang penuh warna. Segala macam jenis barang diperdagangkan di sini. 

Pun berbagai atraksi jalanan ikut bersaing merebut perhatian pengunjung. Namun, hati-hati, di balik keramaian itu, ada tangan-tangan terampil yang siap memindahkan dompetmu kala lengah.

Jemaa El-Fnaa, alun-alun terkenal di kota Marrakesh- Maroko. Sumber: dokumentasi pribadi
Jemaa El-Fnaa, alun-alun terkenal di kota Marrakesh- Maroko. Sumber: dokumentasi pribadi
Industri pariwisata memang termasuk salah satu industri utama di Maroko. Dikutip dari statista.com, sektor jasa ini menyumbang sekitar 9 milyar dolar ke GDP Maroko pada tahun 2021. Jadi tidak heran, selain kota-kota di atas, Maroko juga terus menggenjot kunjungan wisatawan ke kota-kota ternama lainnya.

Di antaranya, Fes, Chefchaouen, Essaouira, Tangier dan lain-lain. Fes, contohnya, adalah kota tertua di Maroko yang menyimpan banyak sekali peninggalan bersejarah. Lalu ada pula Chefchaouen, Kota Biru yang tidak kalah kondang di kalangan wisatawan dunia. Apalagi bagi pemburu spot foto yang instagrammable.

Singa Atlas memang tidak berhasil ke final. Namun, kiprahnya selama Piala Dunia di Qatar telah meninggalkan cerita indah bak dongeng yang sulit dilupakan. Sebuah perjuangan inspiratif yang tidak hanya menggugah jutaan warga keturunan Maroko di seluruh dunia untuk kembali berkunjung ke Maroko. Tetapi, juga menggoda wisatawan dunia lainnya untuk datang dan menjelajah negeri indah itu.

***

Kelapa Gading, 15 Desember 2022

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan: Semua foto yang digunakan adalah dokumentasi pribadi, kecuali peta Maroko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun