Maroko memang unik. Kota-kota bersejarahnya bak bersaing satu dengan yang lain. Apalagi di antara empat kota yang pernah menjadi ibu kota kekaisaran, yakni Rabat, Marrakesh, Fez dan Meknes. Keempat kota yang masih menyandang status mentereng sebagai "The Imperial Cities of Morocco".
Dari keempat kota bersejarah itu, Marrakesh berdiri di baris terdepan. Inilah destinasi wisata paling populer di Maroko. Kota keempat terbesar di Maroko itu bahkan termasuk salah satu dari "The 10 Best Cities in Africa and the Middle East"Â versi Travel+Leisure, sebuah majalah perjalanan wisata terkemuka di dunia.
Minaret masjid itu dibangun oleh Abd al-Mum'min. Kabarnya minaret ini ikut menginspirasi pembangunan Menara Hassan di Rabat dan Menara Giralda dari Katedral Sevilla di Spanyol. Minaret setinggi 77 meter, yang kini telah menjadi ikon kota Marrakesh, telah berdiri sejak tahun 1195.
Konon jika Anda ingin lebih memahami kota tua ini, maka mulailah dari Jemaa El-Fnaa. Alun-alun nan luas ini memang penuh warna. Segala macam jenis barang diperdagangkan di sini.Â
Pun berbagai atraksi jalanan ikut bersaing merebut perhatian pengunjung. Namun, hati-hati, di balik keramaian itu, ada tangan-tangan terampil yang siap memindahkan dompetmu kala lengah.
Di antaranya, Fes, Chefchaouen, Essaouira, Tangier dan lain-lain. Fes, contohnya, adalah kota tertua di Maroko yang menyimpan banyak sekali peninggalan bersejarah. Lalu ada pula Chefchaouen, Kota Biru yang tidak kalah kondang di kalangan wisatawan dunia. Apalagi bagi pemburu spot foto yang instagrammable.
Singa Atlas memang tidak berhasil ke final. Namun, kiprahnya selama Piala Dunia di Qatar telah meninggalkan cerita indah bak dongeng yang sulit dilupakan. Sebuah perjuangan inspiratif yang tidak hanya menggugah jutaan warga keturunan Maroko di seluruh dunia untuk kembali berkunjung ke Maroko. Tetapi, juga menggoda wisatawan dunia lainnya untuk datang dan menjelajah negeri indah itu.
***