Tidak berbeda jauh dengan Jerman, negara asal Kevin De Bruyne pun sangat termasyhur dengan bir buatannya. Jadi tidak heran jika Jupiler, yang juga dikuasai AB InBev, pun terjun ke sepak bola dengan mensponsori skuad sepak bola nasional Belgia. Jupiler adalah merek bir yang paling banyak terjual di Belgia.Â
Selain mensponsori Belgium National Football Team, Jupiler juga ikut mensponsori Belgian Pro League, liga utama tempat bertarung klub-klub top di negara itu. Kompetisi papan atas di Belgia itu pun disebut "Jupiler Pro League".
Begitulah, salah satu minuman paling laris di dunia itu telah lama masuk ke lapangan sepak bola. Bahkan di negara yang minuman anggurnya lebih terkenal pun tidak terhindar dari penetrasi bir. Timnas Portugal, contohnya, pun ikut menikmati dukungan sponsor dari Sagres. Salah satu bir paling populer di Portugal.
Jenama Sagres, bir yang diproduksi Sociedade Central de Cervejes (SCC), ikut nampang di kaos latihan maupun pre-match Timnas Portugal. Sagres juga menjadi sponsor beberapa klub sepak bola ternama di negara asal Cristiano Ronaldo itu, antara lain Benfica, Braga, dan lain-lain.
Jadi ketika bir dilarang masuk ke dalam stadion sepak bola di Qatar, pendukung timnas sepak bola dari negara-negara penggemar bir itu pun galau. Dan kian masygul ketika mendapatkan kenyataan pahit, tim nasional yang dijagokannya itu ternyata kalah. Apalagi takluk dari tim negara lain yang mungkin saja tidak begitu diperhitungkan sebelumnya.Â
Der Panzer Jerman kalah di pertandingan perdana melawan Jepang di grup E. Lalu The Red Devils Belgia pun tidak berdaya menghadapi Maroko di matchday kedua Grup F. Untung saja The Three Lions Inggris, negara pecinta bir lainnya, sukses melaju ke Babak Gugur di Piala Dunia 2022.
Dan andaikan tim-tim favorit ini benar-benar tersingkir dari Piala Dunia 2022, maka bisa dipastikan rasa bir apapun yang ditenggak semua pendukungnya bakal terasa kian pahit. Prost!Â
***
Kelapa Gading, 30 November 2022