Bagaimana dengan Indonesia?Â
Sayang sekali, kita hanya menempati ranking terbawah alias bangsa yang disebut sebagai yang paling sedikit berjalan kaki. Sebabnya, rata-rata orang Indonesia hanya melakukan 3,513 langkah kaki per hari! Hm, kebanyakan mager ya. Lebih jelasnya, silakan perhatikan tabel "The World's Most and Least Active Countries"
Soal anggapan orang Indonesia enggan berjalan kaki memang tidak sepenuhnya salah. Seperti tergambar dalam sebuah pengalaman sendiri ketika singgah di kota Bruges- Belgia beberapa tahun lalu. Walking City Tour di kota abad pertengahan itu mestinya menjanjikan suatu petualangan menarik. Tetapi, ternyata tidak semua peserta tur antusias.Â
Pasalnya, seperti dihampir semua kota tua lain di Eropa, kami harus berjalan kaki cukup jauh. Bus wisata memang hanya bisa mendekat sampai Bargeplein, sedikit di pinggir kota tua. Sekitar 2.5 km dari Market Square yang berada di jantung kota tua Bruges.
"Jadi kami harus berjalan ke Market Square?", tanya seseorang. "Berapa lama jalan ke sana?", timpal yang lain.Â
Begitulah, pertanyaan seperti itu kerap muncul setiap kali diajak jalan kaki. Dan pengalaman yang sama terjadi ketika mengajak wisata jalan kaki di kota tua lainnya. Misalnya, di Praha- Ceko, dan lain-lain.
Suatu kali kala mengikuti sebuah pertemuan di Osaka, staf agen yang mengundangku mengatakan, "Tonny san, I'll pick you up tonight for dinner". Wow, asyik dijemput. Saya pun membayangkan dia bakal datang dengan sebuah mobil untuk menjemputku. Ternyata tidak kawan!Â
Dia datang berjalan kaki saja. Dan saya pun "dijemput" dengan berjalan kaki menuju restoran yang letaknya lumayan jauh juga. Jauh bagiku, tapi tentu saja tidak baginya. Bagi mereka jarak sekitar 2-3 km sama sekali tidak dirasakan jauh. Bagaimana dengan kita? Boleh jadi langsung memesan Uber. :)