Basilika yang dibangun pada abad ke-16 itu ikut rusak parah selama perang dengan Napoleon. Setelah direnovasi, pada tahun 1881, Paus Leo XIII memberikan status sebagai Minor Basilica bagi basilika Montserrat yang memiliki fasade cantik ini.
Biara Montserrat juga menyimpan sejarah kelam selama Perang Saudara di Spanyol (1936-1939) yang melibatkan dua kelompok yang berseteru, yakni Kelompok Republikan dan Nasionalis. Kala terjadi pembantaian 278 biarawan oleh tentara Republik, 22 di antaranya adalah biarawan dari Montserrat.
Betapapun juga, Biara Montserrat tidak pernah menjauh dari rakyat Catalonia. Selama era Franco, contohnya, Biara Montserrat kerap dianggap sebagai simbol dari Nasionalisme Catalonia. Puncaknya, pada tanggal 27 April 1947, lebih dari 100,000 orang menghadiri misa besar untuk merayakan penobatan "Virgin of Montserrat"Â sebagai patron wilayah Catalonia.
Montserrat memang lebih dikenal sebagai destinasi wisata ziarah di Spanyol. Tetapi, sama seperti destinasi wisata sejenis di Eropa, Montserrat tetap menyediakan berbagai fasilitas yang biasanya dibutuhkan wisatawan, antara lain hotel, restoran, toko suvenir, loket informasi dan sebagainya.
Setelah cukup mengelilingi biara Montserrat, saya sebetulnya masih berharap menyaksikan satu lagi atraksi terkenal di sini. Itulah penampilan Basilica Choir Boys yang berlangsung setiap jam 1 siang pada hari Senin-Jumat. Paduan suara anak-anak berusia 6-12 tahun itu konon merupakan salah satu yang tertua di Eropa.
Sayang sekali, waktu kunjungan ke Montserrat sangat terbatas. Masih ada kunjungan ke destinasi lain setelah dari sini. Dan bus kami mestinya sudah menunggu untuk mengantar kami kembali ke Barcelona.Â
Mungkin kelak saya akan kembali lagi. Terus berlama-lama mengagumimu, Montserrat! Dalam tempo yang selambat mungkin. Tanpa harus selalu bergegas seperti kali ini.
Hasta la vista, Montserrat!
Kelapa Gading, 7 September 2022
Oleh: Tonny Syiariel
***