Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menyusuri Jejak "Parijs van Java" di Jalan Braga

4 Februari 2022   10:04 Diperbarui: 20 Mei 2022   20:47 4513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual lukisan di Jalan Braga saat ini. Sumber: dokumentasi pribadi

Braga Permai sebelumnya berlokasi di sisi timur Jalan Braga dan Jalan Lembong. Namun, sejak tahun 1923 pindah ke tempat sekarang ini. Konon restoran terkenal ini dulunya adalah tempat pertemuan favorit warga Belanda dan kalangan atas lainnya. Satu hal yang menarik dari resto ini adalah masih dipertahankannya berbagai menu khas dari Maison Bogerijen.

Restoran Braga Permai yang legendaris di Jl. Braga No. 58, Bandung. Sumber: dokumentasi pribadi
Restoran Braga Permai yang legendaris di Jl. Braga No. 58, Bandung. Sumber: dokumentasi pribadi
Deretan toko, butik, kafe, dan resto di sepanjang jalan ini memang penuh gaya. Tidak berbeda jauh dengan jalan-jalan di Eropa pada masa yang sama. Dan tidak mengherankan, sepotong jalan ini mengingatkan banyak pengunjung dari Eropa kala itu akan kota Paris. Sebuah kota yang sudah kondang sebagai pusat mode dunia.

Pesona Braga belum berakhir di sini. Di perempatan Jalan Braga dan Jalan Suniaraja, sebuah bangunan putih lainnya ikut membuat kita terhanyut ke Bandung tempo doeloe. Ada yang tahu bangunan ini? Hm, sudah tertulis jelas di bangunan ini: Centre Point.

Gedung Centre Point di Jl. Braga No. 117, Bandung. Sumber: dokumentasi pribadi
Gedung Centre Point di Jl. Braga No. 117, Bandung. Sumber: dokumentasi pribadi

Gedung Centre Point dulunya merupakan Toko Alat Musik terkenal di Bandung. Bangunan indah hasil rancangan arsitek CP Wolff Schoemaker itu pernah dikenal dengan nama Naessans & Co berdiri sejak tahun 1925. Dan tidak berbeda dengan toko pakaian di Braga yang mengimpor koleksi busananya dari Eropa. Toko ini pun dulu mengimpor berbagai alat musik mahal dari benua biru itu.

Braga masih menyimpan banyak pesona lainnya. Tetapi, seperti kata banyak pelancong dunia, jangan habiskan semua pesona itu dalam satu kunjungan. Biar punya alasan untuk berkunjung kembali ke Parijs van Java. Braga pasti akan selalu setia menantimu di sana.

***

Kelapa Gading, 4 Februari 2022

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan:

1) Semua foto-foto yang digunakan adalah dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun