Braga Permai sebelumnya berlokasi di sisi timur Jalan Braga dan Jalan Lembong. Namun, sejak tahun 1923 pindah ke tempat sekarang ini. Konon restoran terkenal ini dulunya adalah tempat pertemuan favorit warga Belanda dan kalangan atas lainnya. Satu hal yang menarik dari resto ini adalah masih dipertahankannya berbagai menu khas dari Maison Bogerijen.
Deretan toko, butik, kafe, dan resto di sepanjang jalan ini memang penuh gaya. Tidak berbeda jauh dengan jalan-jalan di Eropa pada masa yang sama. Dan tidak mengherankan, sepotong jalan ini mengingatkan banyak pengunjung dari Eropa kala itu akan kota Paris. Sebuah kota yang sudah kondang sebagai pusat mode dunia.
Pesona Braga belum berakhir di sini. Di perempatan Jalan Braga dan Jalan Suniaraja, sebuah bangunan putih lainnya ikut membuat kita terhanyut ke Bandung tempo doeloe. Ada yang tahu bangunan ini? Hm, sudah tertulis jelas di bangunan ini: Centre Point.
Gedung Centre Point dulunya merupakan Toko Alat Musik terkenal di Bandung. Bangunan indah hasil rancangan arsitek CP Wolff Schoemaker itu pernah dikenal dengan nama Naessans & Co berdiri sejak tahun 1925. Dan tidak berbeda dengan toko pakaian di Braga yang mengimpor koleksi busananya dari Eropa. Toko ini pun dulu mengimpor berbagai alat musik mahal dari benua biru itu.
Braga masih menyimpan banyak pesona lainnya. Tetapi, seperti kata banyak pelancong dunia, jangan habiskan semua pesona itu dalam satu kunjungan. Biar punya alasan untuk berkunjung kembali ke Parijs van Java. Braga pasti akan selalu setia menantimu di sana.
***
Kelapa Gading, 4 Februari 2022
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan:
1) Semua foto-foto yang digunakan adalah dokumentasi pribadi