Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menyusuri Jejak "Parijs van Java" di Jalan Braga

4 Februari 2022   10:04 Diperbarui: 20 Mei 2022   20:47 4513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung LKBN Antara, Jl. Braga No. Image caption

Bioskop Majestic di Jalan Braga No. 1, Bandung. Sumber: dokumentasi pribadi
Bioskop Majestic di Jalan Braga No. 1, Bandung. Sumber: dokumentasi pribadi
Masih di bagian selatan Braga ini, beberapa bangunan kuno lainnya yang telah direstorasi pun tidak kalah memikat. Misalnya, Gedung berwarna putih milik PLN dan juga Gedung Sarinah di seberangnya. Toserba Sarinah yang sempat berjaya di era 1970-an menggunakan bangunan bekas toko baju bernama Onderling Belang. 

Setelah lama terbengkalai, bangunan ini kini kembali bersolek. Fasadnya yang didominasi warna putih itu dihiasi logo merah Sarinah yang menarik. Tentu saja menarik. Jenis huruf di logo ini adalah hasil tulisan tangan Bung Karno yang digunakan pada Toserba Sarinah pertama di Jakarta.

Gedung BJB di Jl. Braga No. 12, Bandung. Sumber: dokumentasi pribadi
Gedung BJB di Jl. Braga No. 12, Bandung. Sumber: dokumentasi pribadi
Persis di persimpangan Jalan Naripan – Braga, ada dua bangunan yang sama-sama berdiri di sudut jalan. Bak berhadap-hadapan saling adu keindahan arsitekturnya. Yang pertama gedung bergaya art deco milik Bank Jabar Banten (BJB). Dan di seberangnya adalah gedung Lembaga Kantor Berita Antara (LKBN) yang tidak kalah memesona.

Kantor BJB di Braga No. 12, yang pernah menjadi ikon di kawasan ini, adalah bekas Gedung Bank DENIS (De Eerste Nederlandsch-Indische Spaarkas). Bangunan ini didesain oleh Albert Frederik Aalbers, seorang arsitek Belanda yang banyak merancang gedung terkenal di Bandung.

Gedung LKBN Antara, Jl. Braga No. Image caption
Gedung LKBN Antara, Jl. Braga No. Image caption

Sama dengan gedung BJB, Gedung LKBN Antara pun dirancang oleh A.F. Aalbers pada tahun 1936. Gedung ini awalnya digunakan oleh Lager des Heilers (Bala Keselamatan), yakni sebuah badan pelayanan sosial gereja Protestan yang didirikan William Booth dan berpusat di London, Inggris.

Ruas Braga antara Gedung Antara hingga Indische Cafe Braga menampilkan wajah Braga yang berbeda. Rute sepanjang 350 meter ini dipenuhi restoran, kafe, toko roti, toko suvenir dan hotel. Sebagian di antaranya bahkan telah beroperasi sejak zaman kolonial. Jauh sebelum Indonesia merdeka.

Toko Roti Sumber Hidangan, misalnya, telah berusia hampir seabad. Toko roti legendaris yang terletak di Jalan Braga No. 20-22 awalnya bernama Het Snoephuis ketika dibuka pada tahun 1929. Meskipun digempur bakery modern, toko roti ini masih bertahan hingga kini.

Toko Roti Sumber Hidangan, Jl. Braga No. 20-22, Bandung. Sumber: dokumentasi pribad
Toko Roti Sumber Hidangan, Jl. Braga No. 20-22, Bandung. Sumber: dokumentasi pribad
Berjalan sekitar 100 meter terus ke utara, jangan lupa menengok ke sebelah kiri. Nama sebuah toko suvenir, yakni Sin Sin Art Shop (Braga No. 59) boleh jadi telah menjadi favorit wisatawan ke Braga sejak hadir di tahun 1943. Toko ini seakan mengkonfirmasi Braga pun telah menjadi destinasi wisata di masa lalu.

Tidak jauh dari sini, mari mampir sejenak di Kopi Toko Djawa (Braga No. 81) yang doeloe merupakan salah satu toko buku tertua di Bandung (sejak 1955). Jika doeloe Toko Djawa menjual buku, maka sejak 2015 toko buku ini telah bertransformasi menjadi Toko Kopi Djawa.

Kopi Toko Djawa yang dulunya merupakan Toko Buku Djawa di Jl. Braga No. 81, Bandung. Sumber: dokumentasi pribadi
Kopi Toko Djawa yang dulunya merupakan Toko Buku Djawa di Jl. Braga No. 81, Bandung. Sumber: dokumentasi pribadi
Menariknya, persis di seberangnya, sebuah restoran legendaris lainnya enggan menyerah. Hadir di Braga No. 58 sejak tahun 1923, inilah Restoran Braga Permai yang sangat terkenal. Restoran yang didirikan oleh L. van Bogerijn ini dulunya bernama Maison Bogerijen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun