Namun, tidak asal melepas burung. Ada syaratnya. Jumlah burung yang dilepas harus sesuai dengan usia yang melepaskannya. Makin lanjut usia, makin banyak burung yang harus dilepas. Dan tentunya sambil berharap sejuta kebaikan selalu menyertai mereka di sepanjang tahun yang baru.
Menariknya, momen ketika melepaskan burung ini juga menjadi momen favorit bidikan fotografer yang kerap ke sini di setiap perayaan seperti Imlek. Seperti foto salah satu pengunjung di atas yang bersiap melepaskan burung di tengah sorotan kamera stasiun TV dan lensa para fotografer.
Di kawasan Petak Sembilan sendiri sebetulnya terdapat beberapa klenteng. Selain klenteng Kim Tek Ie (Vihara Dharma Bhakti) yang sedang direnovasi dan klenteng sementara di atasnya. Di kompleks wihara ini juga ada klenteng lainnya di bawah naungan Vihara Dharma Sakti yang letaknya bersebelahan.
Perayaan Tahun Baru Imlek pada tahun ini mungkin saja tidak akan semeriah tahun-tahun sebelumnya. Baik di Petak Sembilan maupun di kota-kota lainnya. Pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya mereda menjadi penyebabnya. Meskipun demikian, semangat warga Tionghoa untuk merayakannya tidak pernah sirna. Sekalipun harus mengikuti prokes nan ketat.
Lihat saja atmosfer di semua klenteng. Masih banyak pengunjung yang terus mendatangi klenteng-klenteng ini. Tidak hanya bagi yang berniat bersembahyang, tetapi juga yang ingin menyaksikan sedikit keramaian yang sudah jarang ditemui dalam dua tahun terakhir ini.Â
Tidak ketinggalan para pedagang kecil yang ikut berharap meraup sedikit cuan saat perayaan Imlek ini. Dari penjual pernak-pernik Imlek, penjual buah dan kue sampai pedagang burung. Bahkan ada juga yang menyediakan jasa tukar uang receh bagi yang memerlukannya. Buat apa lagi kalau bukan untuk isi amplop Angpao yang bakal dibagikan.
Sekalipun klenteng tertua di Petak Sembilan itu telah terbakar, tetapi kawasan bersejarah ini masih belum kehilangan pesonanya. Dari Imlek ke Imlek selalu menyimpan banyak cerita menarik. Bukan hanya cerita lama yang masih asyik ditelusuri, tetapi juga berbagai kisah anyar lainnya.
Dan satu hal yang pasti. Bagi warga setempat, nama Petak Sembilan yang telah melekat di hati akan selamanya tetap Petak Sembilan. Sekalipun petak sembilan telah berubah wujud menjadi ratusan petak lainnya.
"Happy Lunar New Year" bagi semua sahabat-sahabat Kompasianer yang merayakannya. Gong Xi Fa Cai!
***
Kelapa Gading, 31 Januari 2022