Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Petak Sembilan dan Cerita Imlek yang Tak Pernah Usai

31 Januari 2022   11:50 Diperbarui: 2 Februari 2022   14:36 2957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keramaian di depan wihara pada Hari Raya Imlek. Sumber: dokumentasi pribadi

Namun, tidak asal melepas burung. Ada syaratnya. Jumlah burung yang dilepas harus sesuai dengan usia yang melepaskannya. Makin lanjut usia, makin banyak burung yang harus dilepas. Dan tentunya sambil berharap sejuta kebaikan selalu menyertai mereka di sepanjang tahun yang baru.

Momen yang paling ditunggu banyak fotografer dan videografer. Sumber: dokumentasi pribadi
Momen yang paling ditunggu banyak fotografer dan videografer. Sumber: dokumentasi pribadi
Menariknya, momen ketika melepaskan burung ini juga menjadi momen favorit bidikan fotografer yang kerap ke sini di setiap perayaan seperti Imlek. Seperti foto salah satu pengunjung di atas yang bersiap melepaskan burung di tengah sorotan kamera stasiun TV dan lensa para fotografer.

Di kawasan Petak Sembilan sendiri sebetulnya terdapat beberapa klenteng. Selain klenteng Kim Tek Ie (Vihara Dharma Bhakti) yang sedang direnovasi dan klenteng sementara di atasnya. Di kompleks wihara ini juga ada klenteng lainnya di bawah naungan Vihara Dharma Sakti yang letaknya bersebelahan.

Klenteng Hui Tek Bio di komplek Vihara Dharma Sakti. Sumber: dokumentasi pribadi
Klenteng Hui Tek Bio di komplek Vihara Dharma Sakti. Sumber: dokumentasi pribadi
Perayaan Tahun Baru Imlek pada tahun ini mungkin saja tidak akan semeriah tahun-tahun sebelumnya. Baik di Petak Sembilan maupun di kota-kota lainnya. Pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya mereda menjadi penyebabnya. Meskipun demikian, semangat warga Tionghoa untuk merayakannya tidak pernah sirna. Sekalipun harus mengikuti prokes nan ketat.

Lihat saja atmosfer di semua klenteng. Masih banyak pengunjung yang terus mendatangi klenteng-klenteng ini. Tidak hanya bagi yang berniat bersembahyang, tetapi juga yang ingin menyaksikan sedikit keramaian yang sudah jarang ditemui dalam dua tahun terakhir ini. 

Lilin merah selalu menjadi objek foto menarik selama perayaan Imlek. Sumber: dokumentasi pribadi.
Lilin merah selalu menjadi objek foto menarik selama perayaan Imlek. Sumber: dokumentasi pribadi.

Tidak ketinggalan para pedagang kecil yang ikut berharap meraup sedikit cuan saat perayaan Imlek ini. Dari penjual pernak-pernik Imlek, penjual buah dan kue sampai pedagang burung. Bahkan ada juga yang menyediakan jasa tukar uang receh bagi yang memerlukannya. Buat apa lagi kalau bukan untuk isi amplop Angpao yang bakal dibagikan.

Sekalipun klenteng tertua di Petak Sembilan itu telah terbakar, tetapi kawasan bersejarah ini masih belum kehilangan pesonanya. Dari Imlek ke Imlek selalu menyimpan banyak cerita menarik. Bukan hanya cerita lama yang masih asyik ditelusuri, tetapi juga berbagai kisah anyar lainnya.

Dan satu hal yang pasti. Bagi warga setempat, nama Petak Sembilan yang telah melekat di hati akan selamanya tetap Petak Sembilan. Sekalipun petak sembilan telah berubah wujud menjadi ratusan petak lainnya.

"Happy Lunar New Year" bagi semua sahabat-sahabat Kompasianer yang merayakannya. Gong Xi Fa Cai!

***

Kelapa Gading, 31 Januari 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun