Dari bandara Cote d'Azur ke kota-kota di sekitarnya juga tersedia layanan transfer nan mewah. Bukan hanya limousine taxi, tetapi juga helikopter.
Layanan seharga sekitar 650-an euro ini biasanya diminati tamu-tamu VVIP ke Monte Carlo yang berjarak sekitar 21 km dari Nice. Dengan helicopter tentu saja jauh lebih cepat. Hanya 7 menit!
Baca juga: "Negara Mini Monaco, Destinasi Favorit Pesohor Dunia"
Sama dengan fasilitas pariwisatanya yang jempolan, sejarah kota ini pun seakan melengkapi syarat lainnya sebagai destinasi wisata kelas dunia.
Kota yang awalnya disebut ‘Nicae’ itu, dibangun bangsa Yunani pada abad ke-5 SM. Nice lalu berkembang menjadi koloni perdagangan ternama pada masa itu.
Sejarah Nice terus bergulir di bawah kekuasaan Romawi. Pada 1388 Nice berada di bawah Dinasti Savoy.
Namun, pada 1796 diserahkan ke Prancis oleh Sardinia (sebuah kerajaan di Italia antara 1720-1861) yang saat itu dikuasai Duke of Savoy. Dan setelah sempat dikembalikan ke Sardinia, Nice akhirnya jatuh ke pangkuan Prancis pada tahun 1860.
Jejak sejarah panjang Nice masih bisa dilihat di seputar kota tua Nice. Mulai dari sekitar alun-alun indah di Place Massena hingga area seputar Port Lympia. Deretan museum, gereja, hotel tua, dan banyak bangunan ikut menghiasi kawasan ini. Seakan ikut memperkuat citra Nice sebagai kota berlibur dengan balutan sejarah yang panjang.
Akan tetapi, daya tarik kota ini sejatinya bukan hanya sejarahnya. Dan boleh jadi bagi sebagian turis yang ke Nice bukan itu yang dicari.
Jika bertanya ke petugas hotel, sopir taxi, pelayan kafe dan banyak warga lokal lainnya, Anda pun bakal mendapatkan jawaban senada.Â