Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

"Aircraft Lessor" dan Bisnis Raksasa Penyewaan Pesawat

7 Juli 2021   11:02 Diperbarui: 19 April 2022   01:29 3965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menyewa secara Wet Lease, sudah termasuk pesawat, kru, dll. Sumber: vivadifferences.com

Itu sebabnya, selain Garuda, maskapai lain pun ramai-ramai kembali ke Lessor untuk mencoba negosiasi kembali hutangnya. Ada yang mengajukan 'Early Termination' alias pemutusan kontrak lebih awal. Dan ada pula yang meminta opsi 'Pay by the Hour' yang kini kembali menjadi salah satu solusi yang paling diminati.

'Pay by the Hour', yang juga populer disebut 'Power by the Hour', adalah skema perjanjian sewa pesawat di mana maskapai hanya membayar sewa pesawat ke Lessor per jamnya jika pesawat digunakan. Terminologi ini sebetulnya sudah muncul sejak 1960-an ketika Roll-Royce menyewakan mesin pesawatnya ke perusahaan penerbangan.

Lalu, bagaimana dengan prospek bisnis penyewaan pesawat ke depannya? Mungkin tidak salah ada ungkapan terkenal, "Di balik setiap krisis selalu ada peluang". Lihat saja pertumbuhan Avolon Aerospace, anak perusahaan Bohai Capital Holding Co., salah satu pemain besar di bisnis penyewaan pesawat.

Perusahaan leasing pesawat Avolon. Sumber: www.rte.ie
Perusahaan leasing pesawat Avolon. Sumber: www.rte.ie
Di kuarter pertama 2021 ini, perusahaan asal Dublin- Irlandia ini masih sukses mencatat pertumbuhan sekitar 8.7% dengan menyelesaikan sekitar 31 transaksi penyewaan pesawat. Jumlah armadanya sendiri kini mencapai 578 pesawat. Lessor ternama ini juga mengelola sekitar 146 pelanggan (maskapai) yang beroperasi di 61 negara.

Yang tidak kalah menarik adalah klien yang dilayani di awal tahun ini. Dari beberapa maskapai yang baru saja menyewa pesawat dari Avolon, tiga di antaranya adalah maskapai penerbangan berbiaya murah (LCC), yakni Spirit Airlines dan Frontier Airlines dari AS, serta Vistara Airlines asal India.

Spirit Airlines, salah satu klien dari Avolon. Sumber: Bill Wang / planespotters.com
Spirit Airlines, salah satu klien dari Avolon. Sumber: Bill Wang / planespotters.com
Dan tidak perlu jauh-jauh ke Amrik dan India. Di Jakarta saja, belum lama ini sebuah maskapai berbiaya murah pun baru saja diluncurkan. Itulah Super Air Jet yang kabarnya masih merupakan bagian dari Lion Air Group.

Menurut media aviasi Simple Flying, maskapai yang membidik pasar milenial ini menyewa tiga pesawat jenis Airbus A320-200 dari dua Lessor asal Dublin - Irlandia, yakni CDB Aviation dan Orix Aviation. CDB Aviation sendiri adalah anak perusahaan China Development Bank.

Super Air Jet, maskapai terbaru asal Indonesia. Sumber: www.simpleflying.com
Super Air Jet, maskapai terbaru asal Indonesia. Sumber: www.simpleflying.com
Mungkin itulah solusi tercepat membangun sebuah maskapai penerbangan. Tidak perlu membeli pesawat baru yang berharga ratusan juta dolar. Tetapi, cukup menyewanya saja. Apalagi harga sewa pesawat (bekas) tentunya makin atraktif. Dan bisa dihitung per jam pula. 

Ada yang tertarik? :)

***

Kelapa Gading, 7 Juli 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun