Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Eiger, Jagoan Lokal di Antara Raksasa Produsen Perlengkapan Outdoor Dunia

30 Januari 2021   19:01 Diperbarui: 30 Januari 2021   19:09 1844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jaket Columbia. Sumber: Fabio Comparelli /www.thedrum.com

Soal peduli lingkungan, nama besar Patagonia, Inc. sangat patoet dipoedji. Perusahaan pembuat perlengkapan kegiatan luar ruang terkenal ini didirikan tahun 1973 di Ventura, California - AS oleh Yvon Chouinard, seorang pendaki dan pecinta lingkungan sejati.

Anda tahu kan asal nama Patagonia? Betul sekali. Patagonia adalah sebuah wilayah geografis di bagian paling selatan benua Amerika Selatan. Ini salah satu destinasi impian. Pesona panorama alamnya telah lama menjadi buah bibir di kalangan penjelajah, fotografer dan pelancong dunia.

Logo Patagonia yg terkenal. Sumber: www.patagonia.com
Logo Patagonia yg terkenal. Sumber: www.patagonia.com
Berbeda dengan korporasi lainnya, Patagonia menganggap dirinya sebagai perusahaan aktivis. Dan sejalan dengan itu, perusahaan ini berkomitmen menyumbang 1% dari total penjualan produknya untuk kelompok lingkungan hidup melalui "One Percent for the Planet", sebuah organisasi nirlaba yang didirikan Chouinard. Organisasi ini juga mengajak banyak perusahaan lainnya untuk ikut menyumbang 1% hasil penjualannya demi pelestarian lingkungan. Sangat inspiratif, bukan?

Produk Patagonia juga sangat berkelas. Dalam banyak aspek, Patagonia kerap disandingkan dengan Kathmandu, baik kualitas maupun kontribusinya terhadap lingkungan hidup. Bloomberg bahkan pernah menulis, "Kathmandu is basically a down-under version of Patagonia". Istilah "down-under" sendiri merujuk ke dua negara di bagian selatan bumi, yaitu Australia dan Selandia Baru. 

Kembali sejenak ke Eiger. Apakah Eiger mampu melepaskan diri dari belitan kasusnya? Tentu saja penulis berharap demikian. Dan bukan hanya mampu melewati cobaan ini, tetapi seharusnya menggunakan momentum ini untuk menjadi lebih besar lagi. Eiger tidak sendiri. Banyak perusahaan lain justru mampu mengambil hikmah dari setiap kasus dan bertumbuh menjadi perusahaan yang lebih baik dan besar.

Kathmandu dan Patagonia bisa menjadi benchmark. Sumber: www.bloomberg.com
Kathmandu dan Patagonia bisa menjadi benchmark. Sumber: www.bloomberg.com
Sebagai perusahaan yang bergerak di peralatan aktivitas luar ruang, Eiger bisa banyak belajar dari nama-nama besar perusahaan sejenis di dunia. Fokus perusahaan tidak hanya pertumbuhan bisnis dan deretan angka yang menjadi target penjualan. Hal-hal itu penting, tapi bukan segalanya.

Eiger seyogyanya juga masuk lebih jauh ke berbagai komunitas pemakai produk-produknya. Menjadi bagian dari aktivitas para petualang itu sendiri. Dan tidak kalah penting terus membangun "Top of Mind Awareness" yang kuat.

Dan suatu saat jika ada pertanyaan tentang merek apa yang langsung diingat ketika mencari peralatan luar ruang di Indonesia, maka hanya ada satu nama yang spontan diingat. Nama itu mestinya Eiger!

Kelapa Gading, 30 Januari 2021

Oleh: Tonny Syiariel

Referensi: 1, 2 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun