Wisata ke pasar? Kenapa tidak. Pasar selalu menjanjikan suatu petualangan belanja yang unik dan seru. Baik berburu kuliner setempat, maupun mencari aneka suvenir sebagai oleh-oleh idaman. Dan yang tidak kalah menariknya, atmosfer pasar yang penuh warna serta keriuhan di pasar sungguh tidak ada duanya.
Sejatinya, pasar adalah suatu fasilitas yang khusus disediakan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli. Dan di beberapa negara di Asia, sebagian pasar seolah didesain untuk wisatawan. Meskipun banyak juga yang tetap dikunjungi warga lokal. Apalagi jenis pasar malam yang menjajakan aneka kuliner terkenal nan maknyus. Begitu juga pasar lainnya yang menawarkan berbagai suvenir dan produk fashion yang cukup trendy.
Pasar-pasar seperti ini tidak hanya menempati suatu gedung permanen atau deretan ruko di sebuah kawasan. Tetapi, banyak juga hanya deretan kios sederhana di tempat terbuka. Dan sebagian malah berbentuk lapak, tenda, gerobak, dan sejenisnya di pinggir jalan dan membentuk semacam 'street market'.
Di pusat kota Kuala Lumpur, nama Jalan Alor Night Market sudah sangat populer. Jalan sepanjang sekitar 500 meter ini, yang berada tidak jauh dari Jalan Bukit Bintang, setiap malam padat merayap dijejalin ratusan wisatawan mancanegara.
Inilah salah satu destinasi kuliner ternama di ibukota negeri jiran Malaysia. Bisa dibilang hampir semua wisatawan yang mengunjungi Kuala Lumpur pasti juga mampir ke Jalan Alor.
Yang paling menyenangkan di sini adalah atmosfernya yang selalu hidup dan ramai. Beberapa pengamen yang menyanyikan lagu-lagu Mandarin jadoel ikut menyemarakkan suasana. Sungguh seru dan meriah. Dan boleh jadi itulah yang diminati banyak wisatawan.
Mencari keramaian pasar, paling asyik kalau ke Pasar Chatuchak Weekend Market di Bangkok, Thailand. Pasar ternama ini adalah salah satu pasar terbesar di Thailand dan juga di dunia. Sedikitnya terdapat sekitar 15,000 kios yang menjual hampir semua yang bisa Anda bayangkan.
Namun, jangan lupa. Seperti namanya, Chatuchak akan sangat ramai di ujung pekan, yakni di Sabtu dan Minggu. Sementara di hari-hari lainnya, tidak semua kios dibuka. Dan tentunya juga tidak semeriah di akhir pekan yang biasanya dibuka antara jam 09.00- 18.00.
Akses ke Chatuchak juga relatif mudah. Jika naik Skytrain (BTS) turun di stasiun Mo Chit, exit no. 1 dan jalan kaki ikuti arus penumpang yang turun di situ yang umumnya menuju pasar Chatuchak. Atau mau mencoba Tuktuk? Pasti makin seru, tetapi ongkosnya so pasti lebih mahal.
Lain di Bangkok, lain lagi di Hong Kong. Di bekas koloni Inggris ini ada sebuah pasar kaki lima yang sangat kondang di kalangan wisatawan mancanegara. Namanya, Temple Street Night Market.
Seperti namanya, ini pasar malam yang berlangsung di sebuah jalan bernama Temple Street. Jalan ini membentang di wilayah Jordan dan Yau Ma Tei di Kowloon, Hong Kong. Tidak jauh dari stasiun MRT dan hanya sekitar 300 meter di barat laut Stasiun Jordan.
Temple Street dikenal dengan barang oleh-oleh berharga murah. Dari kaos-kaos dengan tulisan "Hong Kong", jam tangan palsu alias KW, aksesori, suvenir, dan lain-lain. Dan bukan hanya barang dagangan yang ditawarkan, di ujung utara pasar, Anda juga bisa temukan beberapa gerai peramal yang menawarkan jasa meramal. Menarik bukan?
Hong Kong juga memiliki pasar jalanan lain yang juga populer di kalangan wisatawan. Sesuai namanya, Ladies Market adalah salah satu bazar jalanan legendaris yang terkenal dengan pakaian murah bagi wanita.
Setidaknya terdapat sekitar 100 gerai yang berderet sampai satu km di Tung Choi Street, Kowloon. Meskipun pakaian wanita yang paling dominan, tetapi Anda pun bisa menemukan berbagai barang lainnya, seperti aksesori, perhiasan, mainan, dan souvenir. Sekali lagi, tawar-menawar juga sangat lazim di sini.
Soal pasar malam, di Taipei ibukota Taiwan, juga terkenal dengan beberapa pasar malam yang menjanjikan wisata kuliner maupun tawaran barang-barang berharga murah nan menggiurkan. Salah satu yang layak direkomendasikan adalah berpetualang di Shilin Night Market atau Pasar Malam Shilin.
Kuliner Taiwan memang kian dikenal di dunia. Tidak heran, Shilin selalu ramai dijejalin pengunjung, baik wisatawan maupun warga lokal. Beberapa makanan dan minuman asal negara ini pun sudah sangat dikenal di Indonesia.
Misalnya, oyster omelete, stinky tofu, bubble tea, dan lain-lain. 'Tahu busuk' mungkin nama yang unik. Meskipun dibilang 'busuk', tapi banyak pengunjung antri membelinya. Mau nyoba?
Selain pasar-pasar di atas, ada juga pasar yang menempati sebuah gedung khusus dan lebih menyasar ke wisatawan. Misalnya, “Ben Thanh Market” di Ho Chi Minh City dan “Kuromon Ichiba Market” di Osaka.
Dalam kondisi normal, pasar Ben Thanh biasanya didatangi sekitar 10,000 pengunjung setiap hari. Setidaknya terdapat 1,500 kios yang menjual berbagai macam barang. Dari pakaian, suvenir, perhiasan, buah-buahan, sampai makanan lokal.
Pada malam hari, jalan-jalan di seputar pasar juga sangat hidup sebagai destinasi kuliner. Makanan khas Vietnam yang selalu menggugah selera disajikan di puluhan kios makanan yang disebut Ben Thanh Street Food Market. Ah, pasti Anda kenal salah satu makanan khas Vietnam yang paling populer. Ayo tebak!
Di pertengahan tahun 2019 lalu, ketika ke Osaka- Jepang, anak penulis begitu ingin jalan-jalan dan kulineran di Kuromon Ichiba Market, sehingga kami pun memilih sebuah hotel persis di seberang pasar.
Seperti pasar-pasar di Jepang umumnya, kebersihan sangat terjaga dengan baik. Acara icip-icip di sini bisa berlangsung berjam-jam tanpa merasa jenuh. Berbagai contoh makanan yang ditampilkan sangat menggoda.
Namun, wajib waspada. Harga makanan di Jepang jauh lebih mahal dari harga makanan di kota-kota lain yang sudah disebutkan di atas.
Di Jakarta, misalnya, pasar-pasar tersebar di seluruh wilayah ibukota. Ada pasar yang bersifat umum, artinya menjual hampir segala kebutuhan. Namun, ada juga yang khusus menjual produk tertentu.
Misalnya, Pusat Grosir Mangga Dua untuk produk pakaian jadi, Pasar Tanah Abang untuk tekstil yang sudah termasyhur hingga ke mancanegara, dan lain-lain.
Di samping itu, kota-kota lain pun tidak kalah terkenal dengan berbagai pasar tradisional. Beberapa pasar bahkan berlabel legendaris, antara lain Pasar Beringharjo di Yogyakarta, Pasar Klewer di Solo dan Pasar Atom di Surabaya. Dan tentu saja, beberapa Pasar Seni di Bali yang memang sudah populer di kalangan wisatawan.
Pertanyaannya, apakah semua pasar di Indonesia ini sudah siap menjadi destinasi wisata?
Suatu tantangan yang layak diperhatikan. Jika dikelola dengan baik, khususnya dari aspek kebersihan, kenyamanan dan keamanan, bukan tidak mungkin wisata ke pasar-pasar ini akan masuk agenda kunjungan setiap wisatawan mancanegara yang ke Indonesia.
Bagaimana, sudah tertarik berwisata ke pasar? Ah, tentunya setelah pandemi berlalu yaa.
***
Kelapa Gading, 28 Januari 2021
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan: Semua foto yang digunakan sesuai dengan keterangan di masing-masing foto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H