Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Serunya Menjelajahi Pasar-Pasar "Wisata" di Asia

28 Januari 2021   08:31 Diperbarui: 29 Januari 2021   02:00 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Malam Shilin- Taipei. Sumber: www.eng.taiwan.net.tw

Wisata ke pasar? Kenapa tidak. Pasar selalu menjanjikan suatu petualangan belanja yang unik dan seru. Baik berburu kuliner setempat, maupun mencari aneka suvenir sebagai oleh-oleh idaman. Dan yang tidak kalah menariknya, atmosfer pasar yang penuh warna serta keriuhan di pasar sungguh tidak ada duanya.

Sejatinya, pasar adalah suatu fasilitas yang khusus disediakan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli. Dan di beberapa negara di Asia, sebagian pasar seolah didesain untuk wisatawan. Meskipun banyak juga yang tetap dikunjungi warga lokal. Apalagi jenis pasar malam yang menjajakan aneka kuliner terkenal nan maknyus. Begitu juga pasar lainnya yang menawarkan berbagai suvenir dan produk fashion yang cukup trendy.

Pasar-pasar seperti ini tidak hanya menempati suatu gedung permanen atau deretan ruko di sebuah kawasan. Tetapi, banyak juga hanya deretan kios sederhana di tempat terbuka. Dan sebagian malah berbentuk lapak, tenda, gerobak, dan sejenisnya di pinggir jalan dan membentuk semacam 'street market'. 

Di pusat kota Kuala Lumpur, nama Jalan Alor Night Market sudah sangat populer. Jalan sepanjang sekitar 500 meter ini, yang berada tidak jauh dari Jalan Bukit Bintang, setiap malam padat merayap dijejalin ratusan wisatawan mancanegara.

Inilah salah satu destinasi kuliner ternama di ibukota negeri jiran Malaysia. Bisa dibilang hampir semua wisatawan yang mengunjungi Kuala Lumpur pasti juga mampir ke Jalan Alor.

Alor Street - Kuala Lumpur. Sumber: Asia WebDirect/ www.kuala-lumpur.ws
Alor Street - Kuala Lumpur. Sumber: Asia WebDirect/ www.kuala-lumpur.ws
Berbagai jenis makanan, umumnya makanan Malay, India, Thai dan Chinese (dengan menu utama seafood) dijual di restoran dan kios yang berderet di kedua sisi jalan ini. Tidak hanya makanan, di sini juga ada kios yang menjual bermacam produk lokal, mulai dari obat-obatan hingga aneka jajanan lainnya. Mau cari duren Musang King khas Malaysia pun ada. Hm, enak sih, tapi lumayan mahal. :)

Yang paling menyenangkan di sini adalah atmosfernya yang selalu hidup dan ramai. Beberapa pengamen yang menyanyikan lagu-lagu Mandarin jadoel ikut menyemarakkan suasana. Sungguh seru dan meriah. Dan boleh jadi itulah yang diminati banyak wisatawan.

Mencari keramaian pasar, paling asyik kalau ke Pasar Chatuchak Weekend Market di Bangkok, Thailand. Pasar ternama ini adalah salah satu pasar terbesar di Thailand dan juga di dunia. Sedikitnya terdapat sekitar 15,000 kios yang menjual hampir semua yang bisa Anda bayangkan.

Pasar Chatuchak - Bangkok. Sumber: Suttipong Sutiratanavhai/ www.tripsavvy.com
Pasar Chatuchak - Bangkok. Sumber: Suttipong Sutiratanavhai/ www.tripsavvy.com
Aneka suvenir, baju-baju, tanaman, binatang peliharaan, barang elektronik, makanan, dan lain-lain. Bahkan jika lelah, banyak kios menawarkan pijat kaki juga. Pasar yang juga disebut JJ Market ini biasanya dikunjungi rata-rata 200,000 pengunjung setiap akhir pekan.

Namun, jangan lupa. Seperti namanya, Chatuchak akan sangat ramai di ujung pekan, yakni di Sabtu dan Minggu. Sementara di hari-hari lainnya, tidak semua kios dibuka. Dan tentunya juga tidak semeriah di akhir pekan yang biasanya dibuka antara jam 09.00- 18.00.

Akses ke Chatuchak juga relatif mudah. Jika naik Skytrain (BTS) turun di stasiun Mo Chit, exit no. 1 dan jalan kaki ikuti arus penumpang yang turun di situ yang umumnya menuju pasar Chatuchak. Atau mau mencoba Tuktuk? Pasti makin seru, tetapi ongkosnya so pasti lebih mahal.

Lain di Bangkok, lain lagi di Hong Kong. Di bekas koloni Inggris ini ada sebuah pasar kaki lima yang sangat kondang di kalangan wisatawan mancanegara. Namanya, Temple Street Night Market.

Seperti namanya, ini pasar malam yang berlangsung di sebuah jalan bernama Temple Street. Jalan ini membentang di wilayah Jordan dan Yau Ma Tei di Kowloon, Hong Kong. Tidak jauh dari stasiun MRT dan hanya sekitar 300 meter di barat laut Stasiun Jordan.

Temple street - Hong Kong. Sumber: www.discoverhongkong.com
Temple street - Hong Kong. Sumber: www.discoverhongkong.com
Kawasan Temple Street sudah sangat mendunia. Bagi para pemburu barang dengan harga murah meriah, di sinilah tempatnya. Pasar malam yang mulai dibuka jam 4 sore hingga 11 malam ini selalu dipadatin pengunjung. O ya, jangan ragu untuk menguji ketrampilan menawar Anda di sini. Adu keuletan dan sekaligus kesabaran menawar.

Temple Street dikenal dengan barang oleh-oleh berharga murah. Dari kaos-kaos dengan tulisan "Hong Kong", jam tangan palsu alias KW, aksesori, suvenir, dan lain-lain. Dan bukan hanya barang dagangan yang ditawarkan, di ujung utara pasar, Anda juga bisa temukan beberapa gerai peramal yang menawarkan jasa meramal. Menarik bukan?

Ladies' Market - Hong Kong. Sumber: www.discoverhongkong.com
Ladies' Market - Hong Kong. Sumber: www.discoverhongkong.com

Hong Kong juga memiliki pasar jalanan lain yang juga populer di kalangan wisatawan. Sesuai namanya, Ladies Market adalah salah satu bazar jalanan legendaris yang terkenal dengan pakaian murah bagi wanita. 

Setidaknya terdapat sekitar 100 gerai yang berderet sampai satu km di Tung Choi Street, Kowloon. Meskipun pakaian wanita yang paling dominan, tetapi Anda pun bisa menemukan berbagai barang lainnya, seperti aksesori, perhiasan, mainan, dan souvenir. Sekali lagi, tawar-menawar juga sangat lazim di sini.

Soal pasar malam, di Taipei ibukota Taiwan, juga terkenal dengan beberapa pasar malam yang menjanjikan wisata kuliner maupun tawaran barang-barang berharga murah nan menggiurkan. Salah satu yang layak direkomendasikan adalah berpetualang di Shilin Night Market atau Pasar Malam Shilin. 

Pasar Malam Shilin- Taipei. Sumber: www.eng.taiwan.net.tw
Pasar Malam Shilin- Taipei. Sumber: www.eng.taiwan.net.tw
Pasar malam Shilin kabarnya telah dibuka sejak tahun 1899. Dan kini pasar ini disebut sebagai pasar malam paling besar dan paling terkenal di seantero Taipei. Bagi pecinta kuliner alias tukang makan, pasar ini menawarkan sensasi kuliner lokal yang layak dicoba. Anda bisa ke pasar malam ini menggunakan kereta MRT dan turun di stasiun Jiantan.

Kuliner Taiwan memang kian dikenal di dunia. Tidak heran, Shilin selalu ramai dijejalin pengunjung, baik wisatawan maupun warga lokal. Beberapa makanan dan minuman asal negara ini pun sudah sangat dikenal di Indonesia.

Misalnya, oyster omelete, stinky tofu, bubble tea, dan lain-lain. 'Tahu busuk' mungkin nama yang unik. Meskipun dibilang 'busuk', tapi banyak pengunjung antri membelinya. Mau nyoba?

Selain pasar-pasar di atas, ada juga pasar yang menempati sebuah gedung khusus dan lebih menyasar ke wisatawan. Misalnya, “Ben Thanh Market” di Ho Chi Minh City dan “Kuromon Ichiba Market” di Osaka.

Ben Thanh Market- Ho Chi Minh. Sumber: Saigon photographer/ www.vietnam-guide.com
Ben Thanh Market- Ho Chi Minh. Sumber: Saigon photographer/ www.vietnam-guide.com
Di ibukota Vietnam, Ho Chi Minh City (HCM), tersebutlah sebuah pasar wisata yang selalu dipromosikan ke wisatawan. Bisa dibilang, hampir semua wisatawan yang mengunjungi kota Ho Chi Minh City, pasti diajak oleh sopir atau pemandu wisata setempat ke sini. Inilah Ben Thanh Market yang terkenal.

Dalam kondisi normal, pasar Ben Thanh biasanya didatangi sekitar 10,000 pengunjung setiap hari. Setidaknya terdapat 1,500 kios yang menjual berbagai macam barang. Dari pakaian, suvenir, perhiasan, buah-buahan, sampai makanan lokal.

Pada malam hari, jalan-jalan di seputar pasar juga sangat hidup sebagai destinasi kuliner. Makanan khas Vietnam yang selalu menggugah selera disajikan di puluhan kios makanan yang disebut Ben Thanh Street Food Market. Ah, pasti Anda kenal salah satu makanan khas Vietnam yang paling populer. Ayo tebak!

Di pertengahan tahun 2019 lalu, ketika ke Osaka- Jepang, anak penulis begitu ingin jalan-jalan dan kulineran di Kuromon Ichiba Market, sehingga kami pun memilih sebuah hotel persis di seberang pasar. 

Seperti pasar-pasar di Jepang umumnya, kebersihan sangat terjaga dengan baik. Acara icip-icip di sini bisa berlangsung berjam-jam tanpa merasa jenuh. Berbagai contoh makanan yang ditampilkan sangat menggoda.

Namun, wajib waspada. Harga makanan di Jepang jauh lebih mahal dari harga makanan di kota-kota lain yang sudah disebutkan di atas.

Kuromon Ichiba Market- Osaka. Sumber: koleksi pribadi
Kuromon Ichiba Market- Osaka. Sumber: koleksi pribadi
Pasar-pasar di Asia memang selalu penuh warna dan sangat hidup. Meskipun sebagian berada di jalan-jalan sempit, tetapi dengan harganya yang rata-rata murah adalah magnet tersendiri bagi banyak pengunjung. Dan tidak hanya di luar negeri, di Indonesia pun kita memiliki ratusan pasar sejenis di berbagi kota.

Di Jakarta, misalnya, pasar-pasar tersebar di seluruh wilayah ibukota. Ada pasar yang bersifat umum, artinya menjual hampir segala kebutuhan. Namun, ada juga yang khusus menjual produk tertentu.

Misalnya, Pusat Grosir Mangga Dua untuk produk pakaian jadi, Pasar Tanah Abang untuk tekstil yang sudah termasyhur hingga ke mancanegara, dan lain-lain. 

Di samping itu, kota-kota lain pun tidak kalah terkenal dengan berbagai pasar tradisional. Beberapa pasar bahkan berlabel legendaris, antara lain Pasar Beringharjo di Yogyakarta, Pasar Klewer di Solo dan Pasar Atom di Surabaya. Dan tentu saja, beberapa Pasar Seni di Bali yang memang sudah populer di kalangan wisatawan.

Pertanyaannya, apakah semua pasar di Indonesia ini sudah siap menjadi destinasi wisata?

Suatu tantangan yang layak diperhatikan. Jika dikelola dengan baik, khususnya dari aspek kebersihan, kenyamanan dan keamanan, bukan tidak mungkin wisata ke pasar-pasar ini akan masuk agenda kunjungan setiap wisatawan mancanegara yang ke Indonesia.

Bagaimana, sudah tertarik berwisata ke pasar? Ah, tentunya setelah pandemi berlalu yaa. 

***

Kelapa Gading, 28 Januari 2021
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan: Semua foto yang digunakan sesuai dengan keterangan di masing-masing foto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun