Dalam kondisi normal, pasar Ben Thanh biasanya didatangi sekitar 10,000 pengunjung setiap hari. Setidaknya terdapat 1,500 kios yang menjual berbagai macam barang. Dari pakaian, suvenir, perhiasan, buah-buahan, sampai makanan lokal.
Pada malam hari, jalan-jalan di seputar pasar juga sangat hidup sebagai destinasi kuliner. Makanan khas Vietnam yang selalu menggugah selera disajikan di puluhan kios makanan yang disebut Ben Thanh Street Food Market. Ah, pasti Anda kenal salah satu makanan khas Vietnam yang paling populer. Ayo tebak!
Di pertengahan tahun 2019 lalu, ketika ke Osaka- Jepang, anak penulis begitu ingin jalan-jalan dan kulineran di Kuromon Ichiba Market, sehingga kami pun memilih sebuah hotel persis di seberang pasar.Â
Seperti pasar-pasar di Jepang umumnya, kebersihan sangat terjaga dengan baik. Acara icip-icip di sini bisa berlangsung berjam-jam tanpa merasa jenuh. Berbagai contoh makanan yang ditampilkan sangat menggoda.
Namun, wajib waspada. Harga makanan di Jepang jauh lebih mahal dari harga makanan di kota-kota lain yang sudah disebutkan di atas.
Di Jakarta, misalnya, pasar-pasar tersebar di seluruh wilayah ibukota. Ada pasar yang bersifat umum, artinya menjual hampir segala kebutuhan. Namun, ada juga yang khusus menjual produk tertentu.
Misalnya, Pusat Grosir Mangga Dua untuk produk pakaian jadi, Pasar Tanah Abang untuk tekstil yang sudah termasyhur hingga ke mancanegara, dan lain-lain.Â
Di samping itu, kota-kota lain pun tidak kalah terkenal dengan berbagai pasar tradisional. Beberapa pasar bahkan berlabel legendaris, antara lain Pasar Beringharjo di Yogyakarta, Pasar Klewer di Solo dan Pasar Atom di Surabaya. Dan tentu saja, beberapa Pasar Seni di Bali yang memang sudah populer di kalangan wisatawan.
Pertanyaannya, apakah semua pasar di Indonesia ini sudah siap menjadi destinasi wisata?