Selain berlokasi lebih jauh, tidak selalu ada travelator, garbarata, dll. Apakah penumpang keberatan? Tidak. Yang penting murah. Turun tangga menuju tarmac, lalu jalan kaki atau naik bus ke pintu pesawat adalah pemandangan biasa di area LCC beroperasi.
Pemilihan 'Single Aircraft Type'Â
LCC umumnya memilih tipe pesawat sejenis dari sebuah pabrik pesawat, baik dari Airbus yang bermarkas di Toulouse, Prancis, maupun pabrik Boeing dari Chicago, AS. Meskipun, ada juga LCC yang menggunakan dua jenis pesawat berbeda dalam jajaran armadanya.
Tidak perlu lagi penyediaan bermacam suku cadang dan pelatihan berbeda untuk jenis pesawat yang tidak sama. Contoh nyata dalam hal ini adalah Southwest Airlines dan easyJet. Southwest hanya menggunakan pesawat Boeing 737. Dan easyJet memilih pesawat buatan Airbus sepenuhnya sebagai kekasih hati.
Prosedur 'On-line Check in' hingga layanan dalam pesawat
Bagi yang sudah pernah gunakan AirAsia tentu terbiasa dengan web check-in dan di bandara tinggal menyerahkan bagasi di konter drop bagasi.Â
Di bandara internasional lainnya, penumpang malah lakukan semuanya. Mulai dari memindai paspor melalui check-in kiosk untuk cetak boarding pass dan luggage tag, hingga menaruh bagasi sendiri di konter drop bagasi.Â
Sungguh suatu efisiensi besar. Pengurangan staf dan konter yang biasanya layani check in, hingga proses boarding yang lebih singkat. Southwest malah menerapkan sistem 'free seating' (open seating) atau tanpa nomor tempat duduk tertentu. LCC ini hanya mengatur sistem boarding (naik pesawat) per grup dan selanjutnya penumpang boleh memilih tempat duduk di manapun.
Bagaimana layanan dalam pesawat? Minimalis. Tanpa kewajiban layanan hot meals, kecuali yang sudah memesan sebelumnya, maskapai malah bisa mengurangi kru yang bertugas. Jika ada permintaan, pun semua dikenakan biaya tambahan. Apapun itu. Makanan, minuman, fasilitas hiburan tv /video, dan lain-lain.