Rute paling populer bagi banyak wisatawan yang pertama kali ke India disebut "Indian Golden Triangle Tour". Rute segitiga emas ini meliputi New Delhi - Agra - Jaipur.
Tapi, sekali ke negara eksotis ini akan sulit terlupakan. Selain objek-objek wisatanya yang menakjubkan, banyak hal unik yang kami alami selama perjalanan.
Salah satu kenangan perjalanan itu adalah ketika menuju Agra dengan bus. Ada kebiasaan sopir-sopir di sana yang hobi mengklakson. Di sepanjang jalan menuju Agra, kalau mau menghitung, mungkin puluhan kali kami mendengar bunyi klakson!
Nah, anehnya, kalau dimana-mana orang bakal sebal diklaksonin terus sama kendaraan lain, lain lagi di India. Di negara ini klakson ditanggapi biasa saja, bahkan dibalas dengan senyum. Setelah diperhatikan lebih teliti, ternyata di bagian belakang bus / truk itu, malah ada stiker nawarin,”Horn, Please!”. :)
Agra bukanlah kota besar. Kota di tepi sungai Yamuna ini hanya berpenduduk sekitar 1.5 juta jiwa. Adalah raja dinasti Mughal, Akbar (1556-1605) yang mendirikan kota ini. Mughal sendiri adalah sebuah dinasti Islam yang menyatukan India selama 300-an tahun, antara 1526-1857.
Pada puncak kejayaannya, Agra menjadi pusat kebudayaan dan pendidikan. Kota ini bahkan dijadikan pusat pemerintahan Dinasti Mughal, antara 1526 - 1648, sebelum Raja Aurangzeb memindahkan ibukota pemerintahan ke Delhi. Meskipun memiliki sejarah penuh warna, Agra tidak akan begitu kondang andaikata tidak ada Taj Mahal!
Suasana hiruk pikuk menyambut kedatangan kami di pintu gerbang utama Taj Mahal yang disebut Darwaza-i-rauza. Tukang foto berebutan menawarkan jasa, begitu juga pedagang asongan.
Tapi, pandangan kami sudah terlanjur melekat ke arah sebuah bangunan marmer putih di kejauhan. Dari gerbang utama berwarna merah bata ini, kita seakan sedang mengagumi sebuah mahakarya arsitektur yang tidak terlukiskan indahnya.
Saat terbaik mengunjungi Taj Mahal adalah pagi hari, ketika suhu udara masih lebih sejuk dan belum terlalu banyak pengunjung yang datang. Sedangkan siang hari akan jauh lebih panas, apalagi jika datang ke Agra di musim panas.