Sedangkan di sisi Asia, kita juga bisa mengagumi keindahan Istana Beylerbeyi, sebuah kediaman musim panas yang dibangun tahun 1861. Dan ketika kapal makin mendekati Jembatan Bosphorus, satu-satunya jembatan yang menghubungkan Eropa dan Asia, semua penumpang seakan menahan nafas. What a breathtaking view!
Istana bergaya Eropa ini terletak di antara Besiktas dan Kabatas di sisi Eropa. Adalah Sultan Abdulmecit yang membangun istana ini antara tahun 1842-1856, setelah membongkar bangunan istana lama yang telah ada sejak abad ke-15.
Selain Dolmabahce, Istanbul juga memiliki Istana Beylerbeyi dan puluhan Masjid keren lainnya. Beberapa masjid ternama lain di Istanbul di antaranya, Masjid Sulemaniye, Masjid Yeni, dan Masjid Ortakoy yang berdiri anggun di tepi Bosphorus.
Masih ada lagi atraksi menarik lainnya yang bisa dikunjungi, yaitu Menara Galata yang dibangun tahun 1433 dan Menara Maiden yang diselimuti banyak legenda dan juga pernah dijadikan lokasi syuting film James Bond "The World is Not Enough."
Tawar-menawar, adu strategi antara pedagang dan calon pembeli selalu mewarnai belanja di Istanbul, khususnya di Grand Bazaar dan Spice Bazaar, yang telah penulis kisahkan dalam artikel terpisah, "Menjelajah Dua Bazaar di Istanbul."
Sebagai metropolitan yang terus berkembang, Istanbul tidak mungkin mampu menghindar dari gaya hidup masyarakat modern. Beruntunglah, budaya barat dan timur bisa berbaur dengan baik di kota ini. Mungkin sudah 'nasib' Istanbul untuk selalu terbelah dua – Asia dan Eropa, Timur dan Barat, Islam dan Sekuler, Ottoman dan Byzantium.
Namun, mungkin juga, inilah kelebihan dan hoki Istanbul, sehingga Napoleon Bonaparte pernah mengatakan, “If the Earth was a single state, Istanbul would be its capital.”
Jakarta, 15 Juli 2020
Oleh: Tonny Syiariel