Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pencakar Langit Dunia, Dari Chicago ke Dubai

6 Juli 2020   19:02 Diperbarui: 6 Juli 2020   19:01 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Home Insurance Building. Sumber: Wikimedia.org

Kompetisi terjadi di mana-mana. Bukan hanya di arena balap atau di lintasan lari. Di dunia konstruksi pencakar langit pun sudah jamak. Setidaknya, gelar sebagai yang 'tertinggi' merupakan suatu magnet dan gengsi tersendiri bagi para pengembang dan pemilik modal raksasa.

Di era konstruksi masa kini, gedung-gedung pencakar langit alias 'skyscraper' yang dibangun terus berlomba dari masa ke masa. Tidak semata dari ukuran luas bangunan, kemewahan dekorasi interior dan kecanggihan teknologi yang digunakan, tapi juga dari sisi ketinggiannya. Seakan berpacu menjangkau langit!

Soal predikat tertinggi, bahkan sejak zaman Firaun di Mesir, kita telah mengenal sebuah bangunan monumental yang begitu tinggi. Piramid Khufu atau lebih dikenal sebagai "Great Pyramid of Giza" setinggi 146.5 meter, sejak berdiri tahun 2580 - 2560 SM, hingga abad ke-14 memegang rekor ketinggian. Rekor tersebut baru dilewati, setelah Katedral Lincoln dibangun tahun 1311 di Inggris dengan tinggi 160 meter.

Namun Piramid Giza, yang adalah sebuah makam, maupun Katedral Lincoln, bukanlah sebuah bangunan atau konstruksi untuk tempat kerja maupun tinggal permanen. Karenanya, kategori 'Skyscraper' pun tidak bisa disematkan ke kedua bangunan bersejarah tersebut.

Di era lebih moderen, perlombaan menjadi yang tertinggi terus berlangsung. Dan untuk memastikan perbandingan ketinggian mengacu pada kriteria yang sama, maka para pencatat rekor pun mulai membuat berbagai kategori.

Ada yang mengukur hingga puncak menara (spire) yang merupakan bagian dari gedung tsb, ada juga yang hanya menghitung sampai ketinggian yang bisa ditempati. Ada yang memisahkan menara yang berfungsi sebagai menara saja, begitu juga 'menara' yang berupa bangunan tinggi yang bisa digunakan sebagai kantor, hotel, apartemen, dll.

Sebagi contoh, ketinggian Menara Eiffel (Menara saja, bukan gedung) tentunya tidak bisa dibandingkan dengan Menara Montparnasse (sebuah gedung perkantoran). Kedua menara di kota Paris ini berbeda, baik kategori, maupun fungsinya! Dalam konteks inilah, predikat gedung pencakar langit (skyscraper), yang tentunya didiami, kian jelas dan menjadi landasan penulisan ini.

Sejarah skyscrapers bermula dari kota Chicago di negara adidaya AS. Kota ini memang dikenal dengan sejarah panjang gedung pencakar langit. Adalah gedung 'The Home Insurance Building' di kota Chicago, yang dibangun tahun 1885, tercatat sebagai gedung pencakar langit pertama di dunia. Tinggi gedung ini awalnya hanya 10 lantai atau 42.1 meter, tapi kemudian ditambah dua lantai lagi pada tahun 1891 sehingga mencapai 54.8 meter. Relatif pendek untuk ukuran gedung tinggi saat ini. Tapi gedung inilah yang menjadi tonggak bersejarah untuk konstruksi dan pengembangan perkotaan vertikal selanjutnya.

Home Insurance Building. Sumber: Wikimedia.org
Home Insurance Building. Sumber: Wikimedia.org
Pengertian skyscraper atau pencakar langit itu sendiri awalnya hanya untuk bangunan berlantai 10-20. Namun seiring kemajuan teknologi konstruksi di abad ke 20, maka definisi itupun dirubah dan selanjutnya mengacu ke sebuah konvensi di Amerika Serikat dan Eropa. Konvensi tersebut menetapkan batas minimum ketinggian bangunan 150 meter dan memiliki 40 lantai ke atas untuk bisa disebut sebagai gedung pencakar langit.

Setelah 'pencakar langit' pertama tadi, Chicago menjadi saksi konstruksi berbagai gedung pencakar langit lainnya. Tren ini segera diikuti pembangunan besar-besaran di Manhattan, New York. Dan perkembangan ini kian menemukan momentumnya ketika 'elevator' penumpang pertama dipasang di gedung 'Equitable Life Building' - New York di tahun 1870. Elevator atau lift itu sendiri ditemukan oleh Elisha Graves Otis pada tahun 1852. Perusahaan Otis kemudian dikenal sebagai perusahaan pembuat lift hingga kini.

Memasuki abad ke 20, ketinggian gedung-gedung pencakar langit kian mencengangkan. Kompetisi di kota New York dan Chicago begitu sengit.

Persis tanggal 11 April 1931, kota New York dan dunia menyambut kehadiran sebuah gedung pencakar langit fantastis yang menjulang setinggi 381 meter. Namanya 'Empire State Building'! Inilah gedung pencakar langit pertama di dunia yang memiliki lebih dari 100 lantai. Gedung berarsitektur Art Deco ini menyandang status tertinggi di dunia antara 1931 hingga 1970. Sampai kini pun Empire State Building masih menjadi salah satu ikon di Manhattan, NYC.

Empire State Building, NYC. Sumber: Koleksi pribadi
Empire State Building, NYC. Sumber: Koleksi pribadi
Masih di kota berjuluk 'The Big Apple', di musim gugur yang indah, Oktober 1970, kembali kota New York menyaksikan peresmian pencakar langit baru, yakni 'World Trade Center' (WTC). Dengan tinggi 417 meter dari Menara 1-WTC, maka predikat tertinggi di dunia segera disandang menara kembar WTC sampai tahun 1973. Namun WTC kini tinggal kenangan, setelah diserang aksi teroris pada 11 Sep 2001.

Setelah sempat didominasi gedung-gedung pencakar langit di pusat Manhattan, NYC, pada tahun 1973, kota Chicago akhirnya kembali merebut status gedung pencakar langit tertinggi dengan kehadiran Sears Tower setinggi 442 meter. Rekor ini bertahan selama 25 tahun (1973-1998), sampai munculnya Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia. Sears Tower kini telah berganti nama menjadi Willis Tower sejak 2009.

Sears Tower & Chicago River. Sumber: Koleksi pribadi
Sears Tower & Chicago River. Sumber: Koleksi pribadi
Kemunculan Menara Petronas sangat mengejutkan. Selain menjadi negara pertama di Asia yang memiliki gedung pencakar langit tertinggi di dunia, Menara Kembar Petronas juga sekaligus mematahkan dominasi Amerika Serikat untuk "The World's Tallest Building". Negara-negara Asia lain pun mulai menggeliat dan berpacu meraih penyandang rekor gedung pencakar langit tertinggi di dunia.

Petronas Twin Towers, KL. Sumber: Koleksi pribadi
Petronas Twin Towers, KL. Sumber: Koleksi pribadi
Petronas Twin Towers diresmikan tahun 1998 dengan ketinggian mencapai 452 meter! Nyaris setengah kilometer. Posisi ini bertahan hingga tahun 2004, ketika pencakar langit baru, Taipei 101, muncul mewarnai langit kota Taipei. Namun Menara Petronas masih boleh berbangga sebagai yang tertinggi di dunia untuk kategori Menara Kembar.

Dengan gaya arsitektur 'post-modernism', Taipei 101 seolah raksasa yang berdiri kesepian di pusat kota Taipei. Sangat berbeda dengan New York atau Chicago yang penuh dengan gedung-gedung pencakar langit. Pencakar langit setinggi 509 meter dengan 101 lantai ini memegang tampuk tertinggi di dunia antara tahun 2004 - 2010. Seperti pendahulu sebelumnya, sebuah gedung pencakar langit baru yang lebih tinggi telah dibangun di Dubai.

Pembangunan Taipei 101 sebetulnya cukup mengagetkan dunia konstruksi gedung super tinggi, mengingat selama ini rata-rata gedung di kota Taipei relatif tidak tinggi. Letak geografis kota Taipei yang berada di garis batas antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Filipina yang menjadi penyebabnya. Kota ini termasuk berpotensi dilanda bencana gempa bumi.

Taipei 101. Sumber: Koleksi pribadi
Taipei 101. Sumber: Koleksi pribadi
Pacuan menjadi penguasa 'pencakar langit' akhirnya menggoda negeri petro dolar Dubai, salah satu Emirat terkaya dari Uni Emirat Arab, ikut menggeber mesin-mesin konstruksinya untuk membangun sebuah menara dengan kategori tertinggi yakni "megatall skyscraper". Kategori ini diperuntukkan untuk semua pencakar langit di atas 600 meter. 

Burj Khalifa, yang sebelumnya dikenal dengan nama Burj Dubai, mulai dibangun tahun 2004 dan selesai tahun 2009. Di awal tahun 2010, gedung setinggi 828 meter inipun diresmikan dan langsung ditahbiskan sebagai gedung pencakar langit tertinggi di dunia. Sang Numero Uno! Dan bagi pengunjung yang hendak menikmati pemandangan kota Dubai dan sekitarnya, bisa naik ke Observation Deck yang berada di lantai 124 dan Sky Level di lantai 148. Selain digunakan sebagai apartemen dan perkantoran, Burj Khalifa juga ditempati hotel mewah Armani Hotel Suites.

Kehadiran Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab, yang gegap gempita ikut meneruskan supremasi negara-negara di Timur Tengah, China dan Asia Tenggara yang sejak awal abad 21 mengalami booming gedung-gedung pencakar langit. Sementara di periode yang sama hanya ada gedung 'One World Trade Center' yang di bangun tahun 2014 di New York, AS, persis di lokasi lama WTC.

Burj Khalifa, Dubai. Sumber: www.pexels.com
Burj Khalifa, Dubai. Sumber: www.pexels.com
Setelah Burj Khalifa, beberapa negara lainnya terus membangun belasan gedung pencakar langit lainnya dengan ketinggian di atas 600-an meter, yang bahkan melampaui Taipei 101, tetapi belum ada satupun yang bisa menyaingi sang penguasa dari Dubai itu.

Di kawasan Pudong, kota Shanghai, China, misalnya, berdiri 'Shanghai Tower' setinggi 632 meter dan kini memegang predikat sebagai yang ke-2 tertinggi di dunia. Yang paling mengesankan dari kawasan Pudong ini, selain Shanghai Tower, juga berdiri bersebelahan dua menara 'supertall' lainnya, yaitu 'Jin Mao Tower' (420m) dan 'Shanghai World Financial Center' (492m). Inilah satu-satunya di dunia, tiga menara super tinggi berdiri bersebelahan.

Shanghai Tower (depan kanan). Sumber: Koleksi pribadi
Shanghai Tower (depan kanan). Sumber: Koleksi pribadi
Selain kota Shanghai, kota di China lainnya, Shenzhen, ikut merebut ranking atas di dunia pencakar langit dengan 'Ping An Finance Center'-nya. Dengan ketinggian 599 meter, Ping An Finance Center pun berada di peringkat ke-4 tertinggi di dunia.

Sedangkan di kota suci Mekkah, Arab Saudi, 'The Makkah Royal Clock Tower' (Hotel Tower) dari kompleks 'Abraj Al Bait' menjulang setinggi 601 meter dan sekaligus menduduki posisi ke-3 tertinggi di dunia saat ini. Hotel Tower, yang adalah satu dari tujuh menara di kompleks megah ini, dikelola salah satu jaringan hotel mewah di dunia, Fairmont Hotels and Resorts, dengan nama 'Hotel Fairmont Makkah Clock Royal Tower'. Hotel ini berada di lokasi yang sangat strategis, yaitu sekitar 100 meter dari Masjidil Haram, tempat tersuci bagi umat Islam.

Bagi penggemar Drakor, asal tahu saja, Seoul juga memiliki pencakar langit bergengsi, yakni 'Lotte World Tower' setinggi 554 meter dan berada di urutan ke-5. Dan supaya tidak tertinggal semakin jauh, kota New York, AS, akhirnya memiliki 'One World Trade Center' atau 'Freedom Tower' setinggi 541 meter dan bertengger di nomor ke-6 di dunia dan nomor 1 di AS. Berdiri di kawasan Lower Manhattam, Arsitek gedung keren ini adalah David Childs, yang perusahaannya, 'Skidmore, Owings & Merril' juga mendisain Burj Khalifa- Dubai dan Willis Tower- Chicago.

One World Trade Center, NYC (kiri). Sumber: Koleksi pribadi
One World Trade Center, NYC (kiri). Sumber: Koleksi pribadi
Dari Sepuluh Gedung Pencakar Langit Tertinggi di dunia saat ini, lima di antaranya berada di China, dan masing-masing satu tersebar di negara-negara Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Korsel, AS dan Taiwan. Indonesia sendiri baru akan mulai diperhitungkan, jika 'Signature Tower' Jakarta, yang saat ini masih dalam proses konstruksi, selesai di bangun tahun 2025. Dengan (rencana) tinggi sekitar 638 meter, maka Menara Signature kelak akan berada di deretan gedung-gedung pencakar langit tertinggi di dunia.

Apakah kompetisi ini akan berakhir? Tentu saja tidak. Dari berbagai referensi yang ada, setidaknya ada 100 (seratus) gedung pencakar langit lainnya dengan ketinggian rata-rata di atas 300 -- 600 meter yang masih dalam konstruksi.

Dan yang paling mendebarkan adalah jika Menara Jeddah (Jeddah Tower), yang saat ini sedang dihentikan, akhirnya meneruskan konstruksinya yang direncanakan mencapai ketinggian 1000 meter. Satu kilometer! Apakah itu akan menjadi kenyataan? Mari kita tunggu saja.

Kelapa Gading, 6 Juli 2020

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan:

Semua foto-foto adalah koleksi pribadi, kecuali file foto 'Home Insurance Building' (wikimedia.org) dan file foto 'Burj Khalifa' (www.pexels.com).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun