Jika mengacu ke terminologi 'pencakar langit' itu sendiri, yakni gedung dengan ketinggian di atas 150 meter atau lebih dari 40 lantai, maka sudah seratusan lebih gedung pencakar langit yang dibangun di Jakarta. Baik gedung perkantoran, apartemen dan hotel. Gedung-gedung itu umumnya berdiri di kawasan Segitiga Emas Jakarta (Golden Triangle). Kawasan mahal ini meliputi Jalan M.H.Thamrin-Jalan Sudirman, Jalan H.R. Rasuna Said dan Jalan Jend.Gatot Subroto.
Tahun 1996, Jakarta menyambut kehadiran Wisma BNI 46, yang disebut-sebut sebagai gedung pencakar langit pertama dengan ketinggian di atas 250 meter. Gedung dengan arsitektur bergaya 'post-modern' ini langsung menjadi salah satu ikon kota Jakarta dan disebut sebagai "the most photographed building in Jakarta".Â
Dengan tinggi mencapai 262 meter dan terdiri dari 51 lantai, Wisma BNI 46, yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, langsung menjadi gedung pencakar langit tertinggi di Jakarta dan sekaligus di Indonesia. Predikat tertinggi ini bertahan selama 20 tahun, yakni antara 1996 - 2015.
Di abad 21 ini, pertumbuhan gedung-gedung pencakar langit kian kencang. Kebutuhan ruang perkantoran dan prestise yang disandang untuk menempati gedung-gedung tinggi kian memacu para pengembang untuk terus membangun.
Salah satu di antara gedung pencakar langit yang segera menyita perhatian adalah Gama Tower yang menjulang di Jl. Rasuna Said Jakarta. Sejak diresmikan tahun 2015, Gama Tower langsung merebut status "gedung tertinggi" di kota metropolitan Jakarta.
Tinggi puncak Gama Tower, yang pernah juga disebut Cemindo Tower, adalah 308 meter dengan 69 lantai di atas permukaan tanah dan 4 lantai di bawah tanah. Bandingkan dengan tinggi Sarinah yang 'hanya' 74 meter. Suatu peningkatan yang begitu signifikan.
Dua puluh lantai teratas Gama Tower, antara lantai 50 - 69, ditempati Hotel Westin, salah satu hotel berbintang lima di Jakarta dan bagian dari Marriot International Group. Henshin, restoran fine dining dan lounge, menempati lantai teratas atau lantai 67-69. Dengan tagline, "the Highest Rooftop Bar and Peruvian-Japanese Dining Destination in Indonesia", Henshin memang tidak hanya menjual kualitas makanan Peru dan Jepang, tapi juga pemandangan indah kota Jakarta. Apalagi di sore hingga malam hari, ketika lampu gedung-gedung tinggi mulai dinyalakan menyambut malam. Sungguh spektakuler!
Ketinggian ini pun masih belum cukup. Saat ini sebuah gedung pencakar langit lainnya sedang dalam proses konstruksi. "Signature Tower" adalah nama yang disematkan ke kandidat gedung pencakar langit yang konon kelima tertinggi di dunia. Signature Tower menjulang setinggi 638 meter dengan 111 lantai. Gedung prestisius ini bakal siap dibuka pada thn 2025.
Jakarta masih terus membangun. Kecemasan penurunan permukaan tanah di Jakarta tidak mampu menyurutkan ambisi para pengembang papan atas untuk terus menawarkan ruang-ruang perkantoran dan apartemen baru di lokasi-lokasi strategis yang kian menyempit.