Mohon tunggu...
TONI PRATAMA
TONI PRATAMA Mohon Tunggu... Administrasi - Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Daerah Bangka Selatan

Saya mulai fokus menulis sejak tahun 2023 dengan menerbitkan 2 buku solo dan belasan buku antologi. Salah satu karya saya berupa novel diterbitkan penerbit Bhuana Ilmu Populer (BIP) Gramedia Group. Prestasi yang pernah saya raih yaitu juara 1 lomba menulis cerita rakyat yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Arsip Bangka Belitung tahun 2023. Menulis dan membaca tentu menjadi kegiatanku saat waktu luang. Semoga bisa terus berkarya, karena ada kalimat yang sangat menginspirasiku: JIKA KAMU INGIN MELIHAT DUNIA MAKA MEMBACALAH, JIKA KAMU INGIN DILIHAT DUNIA MAKA MENULISLAH!

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Legenda Batu Kodok

19 Mei 2024   10:56 Diperbarui: 19 Mei 2024   11:00 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aceng tersentak dari lamunannya dan mencari sumber suara. Alangkah terkejutnya dia begitu mendapatkan suara itu asalnya dari seekor kodok yang besar di sampingnya. Aceng sampai terjungkal dari duduknya.

 "Jangan takut ! Aku temanmu selama ini. Aku akan membantumu untuk meraih cinta sejatimu. Ada seorang tabib sakti di seberang sana yang memiliki obat untuk menyembuhkan pujaan hatimu itu," kata sang Kodok menenangkan Aceng. Aceng pun mencoba mengumpulkan kembali rasa percaya dirinya.

"Taa...taa...tapi... bagaimana caranya kita bisa ke seberang lautan sana? Aku tidak punya perahu," keluh Aceng.

"Naik saja ke punggungku, aku akan membawamu ke sana!"

Badan sang Kodok seketika membesar hingga bisa dijadikan tunggangan. Aceng yang masih mengira semua itu adalah mimpi masih melongo.

"Ayo, naiklah! Terkejutnya disimpan saja buat nanti! Itu rahang kembalikan dulu pada posisinya!" perintah sang Kodok.

Aceng pun tergopoh-gopoh menaiki punggung sahabat anehnya itu. Hanya dengan sekali lompatan, mereka sudah tiba di daratan seberang.

Sang Kodok membawa Aceng menemui seorang tabib sakti yang kemudian  memberikan sebuah tunas kelapa kepada Aceng.

 "Tanamlah tunas kelapa ini dan rawatlah dia dengan baik. Saat sudah berbuah, berikan airnya kepada sang gadis untuk diminum!"pesan sang Tabib.

         "Terima kasih,Tuan, terima kasih!"

Aceng dan sang Kodok pun berpamitan. Sesampainya di kampung, Aceng segera menanam tunas kelapa itu di tepi Pantai Batu Kapur yang dekat dengan rumahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun