Salman Abdul Jabbar, Sulaiman Amrullah Attaqi, dan Muhammad Sultan Attaurrahman adalah anak-anak tersayang yang senantiasa mengembalikan senyum manis di bibir Leni.
"Tak apa-apa, Sayang! Rejeki sudah ada yang atur. Tuhan tentu merencanakan sesuatu yang terbaik bagi kita ke depannya. Percaya deh sama pengaturan-Nya! Iklas aja!"
Mas Slamet memang suami yang bijaksana. Kata-katanya demikian menyentuh sanubari. Perkataannya yang lembut bagai tetesan hujan ketika kemarau berkepanjangan. Leni sungguh beruntung memiliki seorang imam seperti Mas Slamet.
Leni bangkit kembali dan berinovasi lebih kreatif. Ia tidak boleh terlena dengan kejatuhannya. Ia harus terus bangkit dan membuktikan kemampuannya.Â
Kalimat kakak pembinanya dulu terngiang kembali: "Pusingnya mabuk udara tidak ada artinya dengan pusingnya kehidupanmu kelak. Ayo, jangan lembek gitu!"
Kebangkitan Leni ibarat anak panah yang ditarik mundur dulu baru melesat jauh menuju sasaran. Leni memicu dirinya dan terus membesarkan usahanya.Â
Saat ini Leni sudah memiliki belasan karyawan. Dan dengan bangganya dia menamakan bisnisnya dengan nama "Dapur Leni". Â Dapurnya Sang Ratu Dapur!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H