Tibalah mereka di istana para peri. Di sana ada sebuah taman yang indah. Gebang melihat sesosok wanita yang mirip dengan ibunya sedang duduk di tepi kolam yang penuh dengan bunga teratai.
Wanita itu menyambutnya dengan tersenyum.
"Anakku, Ibu senang bertemu denganmu."
Kedua anak beranak itu kemudian saling berpelukan dan menangis bahagia.Â
"Ibu, Gebang bawakan Bolu Kuci kesukaan ibu. Makanlah, Bu, dan kali ini makannya sampai habis, ya," kata Gebang dengan ceria.
     Ibunya pun menerima kue persembahan anaknya yang berbakti itu. Dengan tersenyum, sang Ibu menghabiskan kue yang berbentuk bulat itu. Gebang pun sangat bahagia karena doanya akhirnya bisa terkabul.
Setelah bersenda gurau sebentar, sang Ibu lalu bertanya,"Gebang, Anakku, tadi ke sini terbang bersama Rajawali, kan? Gebang lihat kan langit dan bumi begitu luas dan indah?"
Gebang mengangguk pelan mengiyakan pertanyaan ibunya itu.
"Seperti itulah masa depanmu masih terbentang luas, Nak. Gebang harus tetap bersemangat,ya! Ibu akan selalu menemanimu dari sini. Ibu doakan  agar Gebang bisa bahagia dan sukses di kemudian hari."
Sang Ibu terus membelai rambut Gebang dengan penuh kasih sayang.
"Kejarlah impianmu setinggi langit dan bentangan cakrawala! Jangan pernah biarkan kesedihan hati membelenggu langkahmu. Setiap kali Gebang rindu, datanglah ke bukit dan lihatlah ke angkasa! Â Dari balik awan putih, ibu tersenyum bangga padamu."