Mohon tunggu...
TONI PRATAMA
TONI PRATAMA Mohon Tunggu... Administrasi - Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Daerah Bangka Selatan

Saya mulai fokus menulis sejak tahun 2023 dengan menerbitkan 2 buku solo dan belasan buku antologi. Salah satu karya saya berupa novel diterbitkan penerbit Bhuana Ilmu Populer (BIP) Gramedia Group. Prestasi yang pernah saya raih yaitu juara 1 lomba menulis cerita rakyat yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Arsip Bangka Belitung tahun 2023. Menulis dan membaca tentu menjadi kegiatanku saat waktu luang. Semoga bisa terus berkarya, karena ada kalimat yang sangat menginspirasiku: JIKA KAMU INGIN MELIHAT DUNIA MAKA MEMBACALAH, JIKA KAMU INGIN DILIHAT DUNIA MAKA MENULISLAH!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dharma Habangka (Bagian 1)

14 Mei 2024   07:43 Diperbarui: 14 Mei 2024   07:45 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Iya, abang tahu kok. Kan kamu emang mirip panda. Pemalu dan mageran, hahaha..." ledek Rendy.

"Hehehehe... tau aja Abang nih. Terima kasih ya, Bang! Arif langsung pakai nih kausnya buat jalan-jalan ke Sungailiat," Arif begitu senang menerima oleh-oleh dari abang kesayangannya.

Setelah sarapan pagi, adik-adik Rendy bersiap-siap ke Sungailiat bersama ayah. Tepat pukul 09.00 WIB, sebuah mobil Innova warna hitam sudah menjemput di depan rumah. Bang Deni, sopir langganan ayah yang murah senyum selalu tiba tepat waktu. Kali ini dia membawa serta putra kecilnya yang masih balita turut serta dalam rombongan. Ayah tidak keberatan karena sudah menganggap Bang Deni seperti keluarga sendiri. Tinggallah Rendy sendirian di rumah bersama kucing-kucing persia peliharaan mereka.

"Daaa...Abang!" ketiga adiknya melambaikan tangan sambil kegirangan.

"Da...da.... Selamat bersenang-senang, ya!" Rendy membalas dengan tersenyum.

Rumah jadi sepi. Rendy pun melanjutkan tidurnya yang terjeda oleh suara bising bocil-bocil tadi pagi. Setelah terlelap sekitar 1 jam,

"Astagfirullah...!" teriak Rendy.

Rendy terperanjat bangun dengan kondisi jantung berdebar kencang. Ia mengalami mimpi aneh. Beberapa giginya tanggal namun tidak mengeluarkan darah dalam mimpinya. Belum pernah ia mengalami mimpi seperti itu sebelumnya. Sebelumnya, semalam ia juga mengalami hal yang aneh. Rendy melihat sekelebat dua sosok bayangan putih melesat di hadapannya. Walaupun hanya persekian detik, namun cukup jelas  bayangan itu menyerupai manusia. Perasaannya menjadi tidak tenang. Pertanda apa ini?

Untuk menenangkan dirinya, ia segera mengambil wudhu dan melaksanakan sholat Zuhur. Dalam doanya Rendy memohon agar keluarganya senantiasa diberkahi keselamatan di mana pun berada oleh Yang Maha Kuasa.

"Tokkk..tokk..tokk...! Rendy!" ada suara yang memanggilnya sambil mengetuk pintu.

"Iya, sebentar," sahutnya dari dalam rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun