Mohon tunggu...
Tonang Dwi Ardyanto
Tonang Dwi Ardyanto Mohon Tunggu... Dokter - Akademisi dan Praktisi Pelayanan Kesehatan

Dosen, Dokter, ... Biasa saja.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pasien "Tanpa Jaminan Kesehatan"

17 Desember 2019   05:40 Diperbarui: 17 Desember 2019   13:29 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Kalau ybs penduduk kota/kab yang - maaf - tidak begitu jelas komitmennya terhadap JKN, maka RS biasanya sampaikan ke beberapa lembaga sosial filantropis untuk mendapatkan bantuan.

4. Kalau 3 poin tsb belum mendapatkan jalan, RS hanya bisa memantau situasi. Pada titik akhir, karena tidak mungkin juga menahan pasien (berisiko jauh lebih besar daripada risiko keuangannya), RS memang membuat surat perjanjian. Diketahui oleh RT/RW/Kepala Desa setempat. Isinya kesanggupan untuk membayar biaya RS.

Apakah selanjutnya pasti cair? Tidak. Beberapa ada yang cair setelah sekian lama. Beberapa cair sebagian kemudian terhenti. Sebagian sama sekali tidak cair. Tapi dengan surat perjanjian itu, minimal RS bisa mempertanggung jawabkan secara aturan keuangan. Tapi tentu, ada batas juga yang harus RS jaga secara volume keuangan agar tidak goncang.

Apakah yang seperti ini hanya pada Sadikin dan pekerja informal? Jangan salah. Ada juga pasien yang berpenampilan "menengah ke atas", RS tidak "menandai" walau tidak menggunakan JKN karena sejak awal pasien tegas menyatakan "kami nggak mau pakai JKN". Tapi di titik akhir, ternyata menyatakan tidak mampu membayar. Yang seperti ini, membuat RS lebih gemes lagi, karena tidak sejak awal diantisipasi oleh RS.

Semoga segera ada jalan bagi Pemerintah dan Pemda untuk menghindari situasi berat tersebut. Repot bila RS harus disibukkan oleh urusan "penjaminan" saat seharusnya fokus ke menolong pasien

Mangga.

#MerawatVitalitasSosial

Catatan: kata "RS" ini tidak menunjuk ke suatu RS tertentu. Yang disampaikan ini dialami oleh kebanyakan RS, kalaupun tidak disebut oleh semua RS.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun