Anak ketiga, kok bisa golongan darahnya O? Ini terjadi karena dari Ayah dan Ibunya, dia mendapatkan sifat "h", sehingga terbentuk gen H berkode "h/h". Akibatnya anak itu tidak bisa memproduksi antigen H. Akibat selanjutnya, juga tidak bisa membentuk Antigen A maupun Antigen B. Jadilah dia diperiksa sebagai golongan darah O.
Kalau ini hanya diperiksa dengan metode "ringkas", maka tidak akan ketahuan bahwa sebenarnya anak itu bergolongan darah O dengan kode "h/h". Seharusnya dia disebut bergolongan darah O-Bombay. Asal tidak pernah membutuhkan transfusi, maka Insya Allah tidak ada masalah. Tetapi manakala harus membutuhkan transfusi, baru timbul masalah.
Apakah hanya itu masalah yang dapat timbul terkait penurunan sifat gen H?
Tetapi jadi pelik ketika dicurigai ada "laki-laki lain" yang kebetulan bergolongan darah O. Bisa terjadi masalah besar kalau hanya berdasarkan golongan darah dengan pemeriksaan sederhana. Bisa muncul tudingan terhadap laki-laki lain tersebut.
Padahal, laki-laki lain itu ternyata bergolongan O H/H. Sehingga tidak mungkin menjadi "Ayah" dari anak ke 3 yang bergolongan darah O h/h.
Karena itulah, penentuan Ke'Ayah'an menggunakan golongan darah sudah tidak digunakan lagi. Untuk memastikannya digunakan sidik jari DNA seperti dijelaskan pada tulisan sebelumnya.
Demikian semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H