![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/01/24/standar-pelayanan-56a47e07f87a61181c699e52.png?v=600&t=o?t=o&v=555)
JKN meniscayakan standar. Karena bagaimana menilai pemenuhan "kebutuhan medis" yang dipersyaratkan pada tarif INA-CBGs bila tidak ada standar yang dirujuk bersama.Â
Permenkes 5/2014 berbasis pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI versi terakhir Per KKI 11/2012). Prinsip, Dokter di Layanan Primer memiliki kompetensi untuk semua dari 736 daftar penyakit yang terbagi dala 4 level kompetensi.Â
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/01/27/screen-shot-2016-01-27-at-05-02-28-56a7ed64f19273750d21c090.png?v=600&t=o?t=o&v=555)
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/01/27/screen-shot-2016-01-27-at-05-02-40-56a7ed70b09273760d8037dd.png?v=600&t=o?t=o&v=555)
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/01/27/daftar-penyakit-menurut-level-kompetensi-56a7eab03b7b61000ee23a7e.png?v=600&t=o?t=o&v=555)
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/01/27/daftar-keterampilan-berbasis-kompetensi-56a7ead9b09273000e8037c0.png?v=600&t=o?t=o&v=555)
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/01/27/screen-shot-2016-01-27-at-05-03-21-56a7eda4f67a618a048b4568.png?v=600&t=o?t=o&v=555)
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/01/27/daftar-keterampilan-berbasis-kompetensi-56a7ead9b09273000e8037c0.png?v=600&t=o?t=o&v=555)
1. Mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) 2012
2. Mencakuppenyakit dengan level kompetensi 4A, 3B dan 3A terpilih.
3. Katarak (level 2) dimasukkan karena prevalensi tinggi
4. Dasarpemilihan: high volume, high risk, high volume
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/01/27/pmk-5-2014-56a7efc1f67a619c048b4567.png?v=600&t=o?t=o&v=555)
Jadi, ada 144 penyakit masuk level 4 menurut SKDI. Kemudian, ada beberapa penyakit seperti infeksi fungi, dijadikan satu penyakit. Kok 155? Jadi, tidak semua level 4A menurut SKDI masuk dalam Permenkes 5/2014. Pertimbanganya menurut pendahuluannya karena mempertimbangkan frekuensi kasus, tingginya risiko dan besarnya biaya pelayanan.