Mohon tunggu...
TOMY PERUCHO
TOMY PERUCHO Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Perbankan, berkeluarga dan memiliki 2 orang anak.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Agama : Islam. Pengalaman kerja : 1994-2020 di Perbankan. Aktif menulis di dalam perusahaan dan aktif mengajar (trainer di internal perusahaan) dan di kampus.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hasil Laboraturium

1 Juli 2020   22:00 Diperbarui: 1 Juli 2020   22:04 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dan pengobatan penyakit mental tidaklah semudah mengobati penyakit fisik, dan penyembuhannya memerlukan waktu yang tidak sebentar! Banyak dokter dan pemuka agama menyampaikan bahwa munculnya penyakit fisik banyak dipicu oleh mental / bathin yang kurang terpelihara dimana semuanya bermuara pada kurangnya sabar dan syukur. Semua keinginan bisa kita raih secara instant!

Bagaimana kita mencegah dan mengobatinya (Penyakit Mental)? 

Untuk nutrisi fisik kita, ada semboyan "Empat sehat lima sempurna", melalui asupan makanan yang bergizi, maka nutrisi utama untuk kesehatan mental/bathin kita adalah melakukan perubahan pada diri kita dengan membangun karakter sukses (kerja keras, disiplin, integritas, inisiatif, tanggungjawab, dll) dan melakukan ritual ibadah, serta menerapkannya dalam aktivitas sehari2 baik dimanapun kita berada, ini semua akan menjadi solusi terbaik dan efektif untuk pengobatan penyakit mental / bathin. 

Ritual ibadah tanpa implementasi tidak akan berdampak apa2 pada karakter seseorang, sehinggal ritual dan spiritual harus lah tertanam dengan baik dan terefleksi pada diri seseorang. Dan agar kita sehat lahir dan bathin, maka maintenance yang seimbang terhadap fisik dan mental sangatlah diperlukan. 

Bila ini semua dapat kita lakukan, maka secara tidak langsung kita telah menurunkan potensi risiko operasional, potensi fraud dan potensi risiko reputasi, baik bagi diri sendiri, perusahaan, maupun lingkungan karena faktor manusia nya telah terbangun dan termanage dengan baik, yaitu melalui Sehat Badan nya dan Sehat Jiwa nya! 

Pada akhirnya dari Jiwa dan Raga yang sehat akan dapat mendorong peningkatan produktivitas, kualitas output dan kinerja yang baik pada masing2 individu, sehingga menjadikan perusahaan, bangsa dan negara juga unggul karena kualitas SDM yang unggul!

"Badan yang sehat belumlah cukup, harus ada Jiwa yang sehat pula yang senantiasa terpelihara kebersihan dan kesehatannya...".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun