Mohon tunggu...
Tommy Jomecho
Tommy Jomecho Mohon Tunggu... Lainnya - Statistisi. Desainer. Penulis. Gamer.

Manusia, dosa dan hijrah. Tempatnya salah, tempatnya dosa. Mencoba berbenah, mencoba berubah. Bisa! Allahuakbar!

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kemiskinan 1 Digit, Kok Masih Dibilang Negara Miskin?

16 Mei 2020   16:15 Diperbarui: 17 Mei 2020   05:32 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak kecil bermain di tempat pembuangan akhir (TPA) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/10/2010). Tumpukan sampah yang masuk TPA termasuk sampah dari DKI Jakarta sebanyak 6.000 ton per hari (KOMPAS / LUCKY PRANSISKA)

Kita saat ini krisis kepemimpinan, minim panutan. Kita butuh ksatria. Kita butuh negarawan untuk membenahi semua persoalan bangsa.

Pasalnya, negara maju saja tanpa kepemimpinan yang kuat, bisa babak belur dengan corona: Amerika. Negara berkembang bila kempemimpinannya bagus, corona bisa dibendung: Vietnam. Lalu, kita di mana? Ke mana?

Singkatnya, 1 digit tersisa tak menandakan kita negara maju. Belum. Jika tak terima disebut negara miskin, anggap saja negara kurang mampu.

Optimis boleh, tapi terukur. Pesimis jangan, tapi harus realistis. Masih banyak yang harus dibenahi. Pasca pandemi, tentu akan lebih sulit lagi. Tantangannya berlipat ganda.

Tapi dengan kepemimpinan yang kuat, semua akan dilalui. Rakyat pasti mendukung jika kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk kemaslahatan bersama, untuk pemerataan pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Rasional dan terjelaskan. Bebas unsur politis dan pencitraan, terutama pada masa-masa pandemi ini. Kita bisa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun