Ini buntut terbongkarnya siasat untuk fait accompli (memojokkan) Partai Demokrat pada akhir Agustus 2023. Ini terjadi setelah Ketua Umum Partai Nasdem secara sepihak menunjuk Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar sebagai bakal Cawapres. Bakal Capres Anies Baswedan ternyata tidak berdaya mempertahankan integritasnya sebagai pemimpin koalisi, dan menerima keputusan tersebut tanpa berkonsultasi dengan Partai Demokrat dan PKS sebagai rekan koalisi.
Dalam pernyataan persnya usai bersidang, Majelis Tinggi Partai Demokrat menyebut tindakan ini sebagai, "Pengkhianatan." Sontak, kata 'khianat' memenuhi pemberitaan media massa maupun percakapan media sosial.
Mesin 'Astramaya' mencatat lebih dari 11 ribu artikel berita dari 400-an media online, yang mengandung kata kunci 'Anies Baswedan' dan memuat kata 'khianat' dengan segala variasinya. Ini terjadi hanya dalam waktu delapan hari, sejak 30 Agustus sampai 6 September 2023.
Analisa Emosi: Optimis dan Percaya Diri
Bagaimana dengan emosi percakapan netizen maupun pemberitaan media online? Â
Astramaya menggunakan delapan karater emosi dari Wheel of Emotions (Plutchik, 1980) untuk memetakan ragam emosi dari pemberitaan maupun percakapan digital terkait Partai Demokrat selama setahun itu.
Terlihat dua karakter emosi yang paling besar adalah anticipation (harapan) dan trust (kepercayaan). Jika digabungkan, keduanya melahirkan optimisme. Dua karakter emosi terbesar berikutnya anger (marah), dan joy (kegembiraan). Keduanya melahirkan pride (percaya diri).
Dengan kata lain, setahun pemberitaan dan percakapan tentang Demokrat dicirikan oleh optimisme dan kebanggaan.
Analisa Asosiasi: Perubahan
Menggunakan fitur Word Cloud, terlihat bahwa pemberitaan terkait Partai Demokrat selama setahun ini terasosiasi dengan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Anies Baswedan dan Perubahan.
Tema perubahan ini memang diusung Partai Demokrat sejak dua tahun lalu. AHY merupakan tokoh utama Demokrat yang perkataan, keputusan dan tindakannya selalu menjadi sumber berita. Anies Baswedan semula menjadi Bacapres Demokrat, tapi kemudian status ini dicabut karena Anies mengambil keputusan sepihak dan melanggar piagam koalisi yang ditandatangani ketiga pimpinan parpol pengusungnya.
Kata 'dikhianati' muncul cukup signifikan, menandai masifnya berita tentang laku khianat Anies dan Ketua Umum Surya Paloh.