Keempat, siapa bilang untuk memiliki kegiatan lain yang menghasilkan kita harus kehilangan pekerjaan? Justru saat saya kehilangan pekerjaan, otak saya buntu untuk melakukan terobosan menghasilkan karena sudah lebih dulu was-was tentang hari yang akan datang. Ketenangan hati adalah kunci untuk mendatangkan inspirasi.
Dengan hati yang tenang, ide baru bermunculan, dorongan untuk menghasilkan lebih merayapi diri. Tapi bagaimana hati bisa tenang jika kamu tidak bekerja, tidak punya penghasilan, sementara ada pengeluaran yang harus dibayarkan?
Tentu semua yang saya katakan ini tidak berlaku dan cocok untuk semua orang. Kalau kamu anaknya Chairul Tanjung atau pemilik Bank BCA, mungkin tulisan ini tidak relevan.Â
Kalau kamu punya banyak uang dan orangtuamu masuk sepuluh besar orang terkaya versi majalah Forbes, mungkin kamu tetap harus melakukan sesuatu, hanya saja mungkin alasannya lah yang berbeda.
Maka tulisan ini saya persembahkan untuk kamu yang merasa senasib dan seperjuangan dengan saya, untuk kamu kelas pekerja yang saat ini merasa gundah gulana.
Sekali lagi saya berpesan," Mengeluh karena pekerjaan boleh, tapi jangan mengeluh karena bekerja". Kalau tidak cocok sama sekali cari pekerjaan lain, dan bukannya malah berhenti bekerja lalu membenci dunia kerja.
Bersyukurlah karena di luar sana banyak orang yang ingin bekerja apa saja, tapi tidak punya peluang dan kesempatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H