Saya pribadi beberapa kali ditanya oleh teman-teman saya, "Apakah orang Kristen percaya dengan setan?" Saya jawab percaya.
Tapi tampaknya kekristenan tidak memiliki kekayaan cerita tentang setan seperti yang ada di agama lain. Ada setan ini, ada setan itu, ada jin baik, jin jahat dan beraneka jenis makhluk halus lainnya.
Itu sebabnya seorang pendeta bernama muriwali Yanto Matalu pernah mengkritisi seorang pendeta bernama Daud Tony. Memang dalam kekristenan Daud Tony adalah seorang pendeta yang gemar menyaksikan dunia persetanan.
Dalam kesaksiannya, beliau adalah mantan dukun sakti yang bertobat lalu memutuskan percaya kepada Yesus. Menurut kesaksian pendeta Daud Tony, suatu hari dia mengikuti kebaktian kebangunan rohani (KKR) yang diadakan oleh Pendeta Gilbert (saat itu dia masih menjadi seorang dukun). Pendeta Gilbert adalah salah satu pendeta aliran kharismatik yang populer di Indonesia.
Lalu saat sedang mengikuti ibadah tersebut (seingat saya pendeta Daud Tony datang ke ibadah tersebut untuk menantang Pendeta Gilbert) pendeta Daud Tony berhasil dikalahkan oleh Pendeta Gilbert secara supranatural.
Singkat cerita, Pendeta Gilbert berhasil mengeluarkan roh-roh jahat yang menguasai diri pendeta Daud Tony. Sejak saat itulah pendeta Daud Tony bertobat dan menjadi seorang kristen.
(Pada tulisan kali ini saya tidak ingin membahas secara spesifik kasus mereka)
Pendeta Daud Tony pernah menulis buku-buku yang membahas seputar dunia persetanan. Beberapa judul buku yang pernah ditulisnya antara lain, Dunia Gundam Hipnotis, Dunia Ajaran Sesat, Dunia Makhluk Gaib, Dunia Roh Teritorial, Dunia Mantra, dan beberapa buku lainnya yang laris dibeli oleh orang Kristen.
Baca juga:Â Alasan Orang Kristen Tidak Bisa Kerasukan Hantu
Saat sekarang mulai eksis di YouTube, khotbah-khotbah Pendeta Daud Tony juga tidak jauh dari dunia persetanan. Beberapa judul khotbahnya antara lain, mengalahkan kuasa gelap dalam hidupmu, kuasa kegelapan, ilmu guna-guna ilmu pelet, basic dasar okultisme, dan khotbah-khotbah sejenisnya.
Saya pribadi beberapa kali coba mendengar khotbah beliau di YouTube tapi belum sampai seperempat jalan saya sudah tidak kuat untuk melanjutkannya. Alasannya, terlalu banyak hal tidak masuk akal, dan kebetulan saya orangnya sangat logis.
Salah satu kesaksian Pendeta Daud Tony yang paling saya ingat adalah bagaimana dia saat masih menjadi dukun sakti bisa berpindah dari satu titik ke titik lainnya hanya dalam hitungan detik. Saya lupa nama kotanya tapi seingat saya itu bukanlah jarak yang dekat, tapi ketika dia masih menjadi dukun sakti dia bisa berpindah tempat hanya dalam hitungan detik.
Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya tidak ingin membahas kasus ini secara spesifik. Saya bukan ingin berdebat apalagi bermaksud menguliti ajaran Pendeta Daud Tony. Ilmu saya tidak sampai untuk melakukan hal itu.
Tapi menarik bagaimana melihat respons orang Kristen kebanyakan, saat ada seseorang yang berusaha meluruskan ajaran Pendeta Daud Tony. Kebanyakan orang kristen marah, karena mereka begitu percaya dengan apa yang dikhotbahkan oleh Pendeta Daud Tony.
Maka saat ada seorang pendeta yang berusaha mengoreksi ajaran Pendeta Daud Tony dengan Alkitab, yang dikritik oleh banyak orang Kristen justru adalah orang yang berusaha mengoreksi, apakah ajaran Pendeta Daud Tony sudah sesuai dengan firman Tuhan di Alkitab.
Saya tidak akan berlama-lama membahas ini secara spesifik dan dalam, tapi inilah fenomena yang ingin saya tunjukkan, bahwa orang Kristen kebanyakan saat ini lebih percaya pada kesaksian pribadi seseorang, dibandingkan ajaran yang ada dasar Alkitabnya.
Misalnya ada seorang pendeta bersaksi pernah dibawa Tuhan ke neraka, lalu pendeta ini menyaksikan bagaimana penglihatannya tentang neraka. Misalnya pendeta ini berkata bahwa di neraka setan menyiksa manusia yang berdosa.
Baca juga:Â Orang Kristen Harus Minta Doa Pendeta agar Sembuh?
Lalu datang pendeta lain yang meluruskan kesaksian pendeta tersebut bahwa menurut yang tercatat di Alkitab tidak pernah ada ceritanya setan menyiksa manusia berdosa. Karena di neraka, justru setanlah yang akan disiksa bersama dengan manusia berdosa.
Orang Kristen yang tidak belajar pasti akan menyalahkan pendeta yang mengoreksi ajaran pendeta yang bersaksi pernah melihat neraka tersebut. Padahal neraka yang disaksikannya itu berbeda dengan yang disaksikan oleh Alkitab. Maka dipastikan bahwa kesaksiannya itu palsu.
Tapi banyak orang Kristen sekarang saat dikoreksi menggunakan Alkitab, yang salah justru yang mengoreksinya dan Alkitabnya. Padahal dalam doktrin Alkitab, orang Kristen harusnya memegang teguh pengakuan iman bahwa Alkitab tidak mungkin salah sehingga Alkitab menjadi standar bagi semua orang Kristen.
Hal itulah yang dilakukan pendeta Muriwali Yanto Matalu, beliau mengkritisi ajaran pendeta Daud Tony yang terlalu banyak membicarakan setan. Apalagi Daud Tony menceritakan setan dengan berbagai versi yang bombastis padahal tidak ada dasar ayat Alkitabnya.
Iblis atau setan sendiri adalah topik yang tidak banyak dibicarakan di Alkitab. Maka seperti yang dikatakan Pendeta Muriwali Yanto Matalu, sesungguhnya topik tentang setan adalah topik minor yang tidak penting.
Alkitab secara mayoritas mencatat lebih banyak bagaimana keagungan Allah yang bekerja melalui para nabi Rasul dan pribadi Yesus Kristus dalam memelihara umat pilihannya.
Maka kalau ditanya apakah saya punya pengetahuan yang cukup tentang setan? Jawabannya sama sekali tidak. Saya tidak punya minat yang cukup untuk mengenal lebih jauh tentang setan.
Lagi pula orang Kristen dituntut untuk serupa dengan Yesus Kristus, maka sejatinya orang Kristen harus lebih banyak berbicara tentang Yesus agar semakin serupa denganNya.
Kalau terlalu banyak membicarakan tentang setan lama-lama orang Kristen malah mirip dengan setan dan bukan mirip dengan Yesus.
Filipi 2 ayat 5 berkata,"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus."
Dari sini jelas bahwa orang Kristen seharusnya lebih banyak mencari tahu dan menyelidiki isi Alkitab dibandingkan mendengar dongeng-dongeng palsu tentang setan. Karena seperti yang tertulis dalam ayat di atas, orang Kristen harusnya lebih banyak membicarakan firman Tuhan agar hidupnya semakin hari semakin berkenan dihadapan Allah.
Baca juga:Â Musuh Sesungguhnya bagi Orang Kristen
Tapi bukan berarti orang Kristen dilarang membicarakan tentang setan, hanya saja jangan berlebihan karena itu adalah topik minor yang tidak penting-penting amat.
Dan juga jangan membuat ajaran tentang setan di luar informasi yang diberikan oleh Alkitab. Kalau Alkitab tidak memberikan informasi yang cukup janganlah mengarang atau membuat ajaran versi diri sendiri.
Hanya itu saja yang bisa saya sampaikan, Tuhan memberkati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H