Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

4 Hal tentang Passion yang Harus Kamu Tahu

21 Agustus 2020   10:11 Diperbarui: 23 Agustus 2020   16:24 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. A passion I enjoy the most whenever I...

Ternyata passion berbicara tentang hal apa yang paling kita nikmati. Poin ini sebenarnya agak sedikit mengulang pembukaan yang saya tulis di atas. 

Seperti teman saya yang dari kecil sudah memegang gitar, lalu saat dia merantau ke daerah lain yang mana gitarnya selalu ikut bersamanya, setiap hari dia masih memegang gitarnya. Itu karena dia sangat menikmati bermain gitar.

Dalam hal ini bermain gitar bukan mata pencahariannya, dia juga tidak punya toko gitar, bermain gitar dia jadikan kegiatan untuk mengisi waktu luang. 

Lalu apakah passion-nya itu tidak berguna? Siapa bilang? Passion kita tak melulu akan terpakai sebagai hobi saja atau pekerjaan. Karena dia bisa bermain gitar, maka dengan keahliannya itu dia melayani musik di gereja.

Lihatkan, passion tak melulu menghasilkan uang, tapi dia bisa menjadikanmu orang yang berguna serta bernilai. Kalau passion tersalurkan maka dia akan berguna, minimal untuk diri sendiri dulu. Maka jangan mudah kecewa kalau passion kita belum membawa kita pada kesuksesan yang kita harapkan.

2. Passion is a state of being-Ambition is an act of becoming. They are not the same...
Anjing tetaplah seekor anjing sekalipun dia tidak menggonggong. Inilah maksud kutipan di atas. Passion itu harusnya bagian dari keberadaan kita sebagai manusia. Passion itu dianugerahkan Tuhan tentu untuk suatu tujuan.

Kita yang perlu mengasahnya dan menyalurkannya ke tempat yang tepat. Jika hadir ambisi agar passion membawa kita ke tempat yang lebih tinggi, jadi penyanyi, musisi, aktor, ya sah-sah saja sih. Tapi ambisi harus diletakkan sesudah kesukaan kita terhadap sesuatu itu. 

Rene Suhardono yang adalah public speaker, social entrepreneur, dan penulis pernah berkata, "Setiap kali ada yang bilang kalau mereka keluar dari pekerjaan untuk mengejar passion, komentar saya selalu sama: passion-mu sudah tertanam dalam dirimu. Tidak perlu dikejar, justru mungkin harus berhenti sejenak, berdiam diri, berlatih mendengar suara hati dan merasakan lentera jiwamu."

Dulu saya sangat ingin sekali menjadi seorang wartawan. Karena bisa mewawancarai pejabat. Tapi gak kesampaian. Namun setelah dipikir-pikir, inti bekerja sebagai wartawan kan menulis. 

Mungkin profesinya gagal saya capai, tapi menulisnya? Sekarang di manapun saya bisa menulis. Bahkan di iIstagram yang notabene adalah platform berbagi foto dan video, dengan bantuan aplikasi lain kita bisa membuat tulisan yang dibaca banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun