Namun sekarang bisa kita lihat hasilnya, hanya Apple yang bisa menjual produknya dengan harga selangit tapi tetap laku.
Karena produk mereka berbeda, Apple menjadi simbol eksklusivitas.Bukan hanya itu, kompetitornya yang dulu menertawakan produk Apple malah mulai menirunya.
Seperti Samsung misalnya yang mulai membuat sistem operasi sendiri yang dinamakan Tizen.Oppo, Xiaomi, dan berbagai merek lainnya berusaha membuat sistem operasi sendiri, tapi tak satupun yang berhasil karena ekosistem android sudah sangat maju.
Mari kita lihat contoh lain untuk menguji premis, apakah sedikit berbeda lebih baik daripada sedikit lebih baik.
Dalam memotret bunga umumnya kita akan melakukan penataan dengan cermat, memberi pencahayaan yang indah, dan menyemprotkan embun.
Foto ini mungkin akan indah, tapi hanya sampai titik tertentu karena kita telah melihat ribuan foto yang cantik sebelumnya.
Demikian juga dengan seorang fotografer bernama Adrian Flowers yang mengabadikan sebuah vas bunga, bukan bunganya.Dua foto ini sulit dilupakan diantara foto bunga yang lainnya.
Foto mereka dirasa lebih bernyawa karena punya cita rasa yang berbeda.Saat kita melihatnya ada begitu banyak intepretasi muncul dalam benak kita.
Berbicara apa sebenarnya foto ini, kesedihan, kemuraman, kesepian atau apa.
Masalahnya tak mudah menjadi beda.Kita takut dicap aneh jika mempunyai opini sendiri, kita cemas jika dianggap sok pintar jika punya cara sendiri dalam menyelesaikan suatu masalah.Dan ketakutan-ketakutan lainya...