Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

3 Alasan untuk Tidak Meninggalkan Zona Nyaman

10 Oktober 2016   06:55 Diperbarui: 15 April 2019   14:20 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini tentu kita sering dicekcoki dengan kalimat yang menyatakan bahwa, salah satu syarat untuk berhasil adalah meninggalkan zona nyaman. Ada anggapan bahwa berkutat dalam zona nyaman dapat menciptakan karir yang mandek dan begitu-begitu saja (stagnant).

Saya sendiri bukanlah seorang coach atau seorang profesional yang melatih orang-orang dalam dunia kerja. Masih jauhlah. Saya juga masih kuli biasa kok. Oleh karena itu tulisan ini hanya bersifat observasi dan pengamatan sehari-hari saja.

Tak jarang seseorang yang saya jumpai bertanya,”Rencana mau kerja disini terus?” Kadang saya jawab iya, tidak atau lihat nanti ajalah, gimana nanti aja. Kadang kalau saya jawab,”Enggaklah masa kerja di sini terus, harus ada kemajuan dong.” 

Maka si penanya akan mengangguk-angguk dan menambahi dengan semangatnya, bahwa memang harus begitu kalau ingin maju. Tapi kalau sudah nyaman bagaimana? Saya bilang sih jangan buru-buru tinggalin kenyamanan itu, takutnya nanti menyesal.

Saya jadi ingat kisah Albert Einstein yang bekerja di kantor paten sebelum dia terkenal. Einstein sangat menikmati pekerjaannya dikarenakan pekerjaannya itu bisa membuatnya banyak membaca dan berpikir.

Nah dalam dunia kerja juga begitu, pasti ada saja orang yang berpikir,”Si anu kok gitu-gitu aja dari dulu ya, sementara si anu udah langsung jadi bos, tiap hari keluar kota.” Harus dipahami yang segala-galanya buat kamu belum tentu berharga buat orang lain. Mungkin benar, kayak Einstein, si orang tersebut sudah menikmati pekerjaannya dan sudah nyaman dengan posisinya saat ini.

Saya juga sering kok ketemu orang yang nolak di promosiin karena berbagai alasan pribadi.Ada yang merasa belum siap, sudah betah, dan berbagai macam alasan lainya. Jadi ya karir juga bukan segala-galanya, tiap orang punya pertimbangan sendiri-sendiri. 

Oleh sebab itu hati-hati dengan pandangan umum yang bisa menyesatkan, seolah-olah meninggalkan zona nyaman adalah langkah pasti untuk berhasil, seolah-olah meninggalkan zona nyaman itu keharusan kalau ingin maju, ah nggak gitu juga lah ya.

Sebab pertimbangan seseorang saat menolak untuk pindah ke lain hati, maksudnya menolak penawaran karir, jabatan, sekalipun di iming-imingi tunjangan ini itu, lebih dari sekedar takut untuk ninggalin zona nyaman. 

Ada beberapa pertimbangan yang sering saya temui di lapangan, nah apa aja sih yang bikin seseorang itu tidak mau meninggalkan zona nyamanya untuk suatu pencapaian yang lebih besar. Mau tahu? Teruslah membaca, asekk..

1. Gaji Tak Beda Jauh Tapi Tanggung Jawab Besar Banget

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun