Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Pertemanan Bukan tentang Heroisme, tapi Soal Saling Menjiwai

2 Oktober 2016   15:41 Diperbarui: 15 April 2019   14:19 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah nggak kalian punya teman baik, katakanlah sahabat, pernah? Nah, saya juga pernah. Saya punya tujuh sobat baik waktu duduk di bangku SMA. Ke mana-mana bareng. Cowok semua lagi, dan kami nggak takut dituduh homo hehe. Bisa dibilang kami sudah deket bangetlah, dan kalau saat ini saya disuruh mengingat kenapa kami bisa bersahabat baik waktu itu, percayalah tak ada aksi-aksi heroik di antara kami. Nggak ada tuh seingat saya yang seorang sampai ngorbanin uang jajannya buat membantu yang lain untuk bayar uang sekolah, boro-boro kepikiran aja kagak.

Padahal, setiap kami bukannya tidak punya masalah, tapi ya gitulah, jangankan bikin petisi atau ngumpulin dana di situs kitabisa.com, punya inisiatif buat nolong aja nggak ada kok.

Tapi herannya, hubungan persahabatan kami bisa akrab banget. Kalau yang seorang nggak masuk sekolah, kok rasanya kayak ada yang kurang gitu loh. Nah, padahal kalau saya tonton di tipi sebuah persahabatan itu biasanya terjalin karena tindakan heroik, terjebak di sebuah penjara yang sama, terlibat konspirasi bersama dan memiliki visi-misi yang sama.

Tapi pada kenyataannya―yang saya alami―pertemanan yang pernah saya jalanin itu cuman berdasarkan kecocokan belaka. Contohnya dari tujuh teman saya itu, ya semuanya cowok culun, cemen absolute, males belajar, grogi kalau deketin cewek, dan selalu ditolak tiap kali nembak adik dan teman sekelas. Hikss. Tapi mungkin kesamaan nasib itulah yang membuat kami dekat. Kami bisa membicarakan satu topik serius dengan seribu satu sudut pandang penuh lelucon dan ejekan. Jalinan komunikasi kami tuh sudah kayak gaya sepak bola Barcelona, tiki-taka, tanpa dominasi semua bebas berbicara.

Nah, seperti biasa tulisan ini hanya sekedar intermezzo, soal dunia picis pertemanan dan seluk-beluk persahabatan. Lalu bagaimanakah pertemanan yang tanpa aksi heroik ini bisa terjalin dengan hangat, berikut beberapa cerita saya.

1. Beberapa Orang yang Bahagia dalam Kebodohan

Dari salah satu film kartun kesukaan saya yang berjudul Spongebob Squarepants, saya pernah mendengar ejekan Squidward untuk menggambarkan persahabatan yang dijalani oleh Spongebob dan Patrick, Squidward menyebut Patrick dan Spongebob hanya dua orang yang selalu bahagia dalam kebodohan.

Nah, hal-hal bodoh dan konyol beginilah yang kadang bisa membangun sebuah pertemanan. Selain karena menyukai topik dan kegiatan yang sama, kebiasaan yang unik juga bisa melekatkan sebuah pertemanan. Seperti yang di contohkan oleh Owen Wilson dan Vince Vaughn dalam filmnya yang berjudul Wedding Crashers.

Diceritakan di sana bagaimana kedua orang itu memiliki hobi yang unik, yaitu mengacaukan pernikahan orang lain. Jadi, pekerjaan sehari-harinya ya menghadiri pernikahan orang yang tidak mereka kenal lalu bikin kekacauan di sana. Jadi terkadang hal-hal uniklah yang bisa membuat pertemanan menjadi akrab dan awet. Jadi semakin banyak kesamaan semakin mudah beberapa orang untuk menjalin pertemanan yang awet dan akrab.

2. Harus Ada yang Jadi Sule dan Ada yang Jadi Andre

Saat ini pasangan lawak yang bisa dibilang lucu adalah Sule dan Andre. Kedua orang ini sekarang jadi host di Net TV pada sebuah acara yang diberi nama Ini Talkshow. Sejak dari Opera Van Java di Trans 7, sudah terlihat kedua orang ini saling melengkapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun