Mungkin sebenarnya maksud kita baik, hati kita sih bersih,  nggak niat bikin dia nangis, lah tapi kan dia manusia mana bisa dengar suara hati. Benerkan?
5. Amarah Selalu Punya Alternatif Lain
Buat saya pribadi amarah itu adalah rasa yang dalam aktivitasnya bisa diakalin. Memang sih lebih enak ngomong daripada ngelakuin, makanya saya  ngomong. Tapi ya adakalanya amarah itu harus diukur dengan apa yang terjadi pada perasaan orang lain bukan kepuasan pribadi semata.
Dulu saya pernah punya atasan yang tiap kali marah akan menarik nafas tujuh kali lalu memijit-mijit leher kami. Dia berkata sedang belajar menguasai amarah. Kami justru malah jadi segan dan kagum. Jadi ya tanpa di perintah dan tanpa dibawah intimidasi kami tetap melakukan pekerjaan kami dengan baik.
Tak peduli baik dalam momen yang bisa menyulut kemarahan secara spontan atau tidak, mungkin cara menarik nafas tujuh kali itu bisa kita terapin biar amarah nggak menguasai diri kita. Atau teman-teman punya cara lain? Sekian.
Boleh setuju boleh tidak
Penikmat yang bukan pakar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H