Saat itu yang ada dibenak Ibrahim adalah melaksanakan perintah Allah Swt walaupun secara logika hal itu sepertinya mustahil terjadi.
Selain itu walaupun ritual haji sudah dilaksanakan sejak masa Nabi Adam AS, tetapi Nabi Ibrahim AS memiliki peran yang besar karena Ibrahim AS telah mengenalkan kembali ritual ibadah haji ini dengan membawa anaknya Ismail  serta Hajar AS walaupun ditempat yang gersang dan tidak ada tanda-tanda kehidupan. Di dalam hal ini Allah Swt berfirman:
 "Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan Kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, Maka Jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, Mudah-mudahan mereka bersyukur"(QS. Ibrahim(14):37)
Perlu diketahui bahwa ka'bah yang dimaksud di dalam ayat bukanlah Baitullah(Masjidil Haram) melainkan ia adalah tanda yang menunjukkan bahwa di situlah letak Masjidil Haram. Di sinilah Ibrahim memperjelas posisi Masjidil Haram dengan membangun ka'bah Allah Swt berfirman:
 "Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan Kami terimalah daripada Kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui".
Allah Swt menyertakan Ismail bersama ayahnya Ibrahim dalam membangun ka'bah sebagai tanda letak Masjidil Haram sehingga Ismail As dapat membantu ayahnya. Di sini terlihat bahwa Ibrahim belum membangun tanda adanya  Masjidil Haram berupa ka'bah sampai Ismail As menginjak dewasa.
Banyak orang berasumsi bahwa yang dimaksud dengan baitullah (baca:rumah Allah Swt atau Masjidil Haram adalah Ka'bah itu sendiri. Pandangan tersebut keliru karena yang dimaksud dengan Baitullah al Haram atau Masjidil Haram adalah suatu tempat yang di dalamnya dibangun ka'bah. Oleh karena itu apabila kita perhatikan letak Ka'bah di kota Mekah, maka ia berada di posisi tengah dari Masjidil Haram. Oleh karena itu harus dibedakan antara Masjidil Haram dengan tanda dari adanya Masjidil Haram (ka'bah) yang menunjukkan bahwa ia merupakan masjidil haram. Di sini sesungguhnya peran Nabi Ibrahim di mana ia telah menunjukkan posisi atau letak dari Masjidil Haram itu sendiri. Sementara Masjidil Haram dahulu merupakan tempat yang didiami oleh Istri dan anak dari Nabi Ibrahim AS.
Sungguh luar biasa perjuangan Ibrahim ia telah memperjuangkan segala kehidupannya demi beribadah kepada Allah Swt sebagaimana yang ia contohkan di dalam berkurban. Selain itu apa yang ia lakukan dengan menyeru untuk beribadah haji ternyata menjadikan tempat tersebut benar-benar menjadi berkah bagi umat Islam. Suatu keteladanan yang luar biasa yang dapat menjadi acuan bagi seorang muslim. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H