Mohon tunggu...
Tohirin
Tohirin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Profesi saya seorang pengajar. Saya memiliki hobi membaca terutama hal-hal yang terkait dengan keagamaan. Selain pengajar sy juga penterjemah buku-buku berbahasa Arab. Sudah puluhan buku yang saya terjemahkan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Napak Tilas Kehidupan Nabi Ibrahim dalam Ibadah Haji dan Kurban

15 Juni 2024   13:55 Diperbarui: 15 Juni 2024   14:06 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Napak Tilas Kehidupan Nabi Ibrahim Dalam Ibadah Haji dan Kurban

Sebentar lagi kita akan merayakan 'Idul Akbar(baca:hari raya Idul Adha atau hari raya besar). Di dalam hari raya Idul Adha ini terdapat beberapa jenis ibadah yang dilakukan oleh umat Islam di antaranya melaksanakan shalat Idul Adha dan menyembelih hewan kurban serta adanya pelaksanaan ibadah haji-bagi yang berhaji- yang merupakan rukun Islam kelima.

Pelaksanaan ibadah haji serta menyembelih hewan kurban merupakan ibadah yang dilaksanakan oleh umat Islam yang diinspirasikan dari kehidupan ibadah Nabi Ibrahim AS. Banyak hal sesungguhnya yang dapat dijadikan sebagai pelajaran dari kedua ritual ini yang apabila direnungkan sangat bermanfaat bagi kehidupan umat Islam

Mengenai ibadah kurban konon diceritakan bahwa Nabi Ibrahim AS adalah sosok yang sangat kaya. Ia memiliki ribuan binatang ternak mulai dari sapi, kambing dan onta. Untuk menjaga binatang ternaknya, selain Nabi Ibrahim memiliki pekerja khusus, ia juga memelihara dua belas ribu ekor anjing. Jadi bisa dibayangkan betapa banyak binatang ternak yang dipelihara oleh Nabi Ibrahim AS.

Banyak orang terperangah dengan kekayaan yang dimiliki oleh Ibrahim AS ini. Mereka lebih terperangah lagi saat suatu hari Ibrahim AS melakukan kurban dengan menyembelih seratus ekor onta, tiga ratus ekor sapi dan seribu ekor kambing. Secara tidak sengaja saat banyak orang terperangah dengan kurban yang dilakukan Ibrahim dengan berseloroh Ibrahim berkata: "Jangankan binatang ternak, seandainya aku mendapatkan anak dan Allah Swt memerintahkan aku untuk mengorbankannya, maka niscaya aku akan mengorbankannya". Pernyataan inilah yang konon akhirnya konon menimpa Nabi Ibrahim As di amna ia diperintahkan untuk menyembelih anaknya Ismail AS.

Tidak hanya itu suatu saat Jibril AS berkomunikasi dengan Allah Swt mengenai sosok Ibrahim. Jibril AS meminta izin untuk menguji keimanan Ibrahim bahwa benarkah walaupun Ibrahim memiliki harta yang melimpah ruah, tetapi keimanan kepada Allah merupakan prioritas. Saat itu Allah Swt mengizinkan Jibril As untuk menguji keimanan Ibrahim.

Jibril akhirnya berpura-pura menjadi seorang peminta-minta yang miskin. Saat itu ia meminta seekor kambing kepada Ibrahim dan Ibrahim AS memberikannya. Setelah Ibrahim memberikan seekor kambing rupanya Jibril ingin menguji Ibrahim kembali. Ia berkata:"Wahai Ibrahim AS bagaimana kalau aku meminta sepertiga dari binatang ternakmu? Ibrahim menjawab: "Silahkan engkau bawa saja nanti akan aku siapkan jika engkau memang membutuhkannnya, jawab Ibrahim".

Ternyata Jibril belum puas menguji Ibrahim AS. Tidak lama kemudian ia berkata kembali:" Wahai Ibrahim bagaimana apabila aku membutuhkan seluruh hewan ternakmu?" Dengan tersenyum Ibrahim menjawab: "Apabila engkau membutuhkannya, bawalah seluruh binatang ternak milikku ini berikut para pekerja dan anjing penjaganya. Sungguh aku merelakannya". Setelah itu Jibril berkata: "Sekarang aku yakin kepadamu Ibrahim bahwa engkau memang sosok yang lebih mengutamakan beribadah kepada Allah Swt dari pada hartamu".

Hal yang sama terjadi pada ritual haji. Peran Ibrahim AS dalam hal ini sangat besar. Hal tersebut terjadi karena mulai pertama kali Allah Swt mewajibkan pelaksanaan ibadah haji, maka peran Ibrahim tidak dipungkiri lagi.  Misalnya saat pertama ada perintah menunaikan ibadah haji, saat itu Ibrahim benar-benar tidak mengerti karena ditempat yang tandus seperti kota Mekah tempat yang tdak didiami oleh siapapun, Allah Swt memerintahkan dirinya untuk menyeru ibadah haji. Saat itu Ibrahim bertanya-tanya pada dirinya. Mungkinkah seruanku ini dapat mengundang umat manusia beribadah ke tanah suci ini? Keraguan Ibrahim dijawab oleh Allah Swt dengan tegas di dalam firmanNya:

            

"Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh" (QS. al Haj(22):27)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun