Mestinya ada penampungan sampah yang mudah untuk dipindah-pindahkan. Kalaupun di Jl. Braga tidak boleh ada tempat penampungan sementara, tapi bisa dirancang suatu wadah untuk menampung, untuk kemudian di angkut oleh petugas. Pak Walikota dan jajarannya harus berpikir keras untuk menyelesaikan ini.
Coba perhatikan foto itu dengan seksama. Trotoir ini dibuat dengan bahan granit berwarna abu-abu. Dan kalau diperhatikan dengan lebih detil, trotoir ini tidak pernah dibersihkan, tidak pernah dicuci. Bercak bekas sampah dan bekas cairan terlihat jelas di sepanjang Jl. Braga. Semestinya kalau trotoir dibuat dari granit, secara periodik harus dicuci, disikat sampai bersih. Tidak kotor seperti di sepanjang Jl. Braga Bandung ini.
Untuk finishing di lokasi Braga City Walk, mestinya dipekerjakan tukang yang punya keahlian lebih, sehingga sisa adukan semen tidak berlepotan di sana sini. Kemungkinan pekerjaan finishing dikerjakan oleh tenaga serampangan yang bekerja asal-asalan.
Ridwan Kamil sebagai Walikota masih harus berpikir keras merealisasikan konsep-konsepnya supaya dilaksanakan dengan benar di tataran lapangan. Secara konsep Ridwan Kamil mungkin sudah mempunyai ide dan konsep yang baik, tapi pelaksanaan di lapangan tidak mampu merealisasikan ide tersebut. Apakah Ridwan Kamil tidak menjelaskan, atau manajer pelaksana yang sembrono?
Tanaman pot yang meranggas ini hanya sekitar 300 meter jauhnya dari meja kerja Walikota Bandung Ridwan Kamil. Persis di depan Kantor Polrestabes Bandung di Jl. Merdeka, di seberang Taman “Vanda” Bandung. Kalau saja tanaman ini bisa bicara, dia sudah berteriak kepada pak Walikota melaporkan nasibnya. Kalau tanaman sampai meranggas seperti ini, paling tidak sudah lebih dari sebulan tidak disiram air. Tanaman yang malang nasibnya, padahal tanaman ini bertetangga dengan Walikota.
Apakah masyarakat tidak mau tau, tidak peduli tentang tujuan pemanfaatan kontainer ini. Atau sosialisasi dan kampanye yang tidak memadai. Kesadaran masyarakat dituntut untuk ikut berpartisipasi menciptakan kebersihan kota.
Hal lain, dengan kondisi yang seperti itu, petugas kebersihan mestinya harus lebih sering mengambil sampah dari kontainer ini dan membersihkan trotoir di depannya dari bercak dan sisa makanan yang jatuh. Jangan sampai strip tunanetra yang berwarna kuning menjadi hitam oleh bekas sampah. Trotoir ini harus disikat dengan air dan pembersih secara berkala agar tetap bersih.