Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mimpi Mulia Pak Guru

6 November 2024   16:54 Diperbarui: 6 November 2024   17:11 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar:  id.pngtree.com

"Ibu nyerah, deh. Habis senyum kamu mencurigakan," ujar ibu dengan tawa meledek.

"Ibu ingat teman-temanku yang sempat putus sekolah?"

"Iya, si Andi sama Bagas, kan? Kenapa mereka, Rin?"

"Hari ini mereka masuk sekolah lagi, Bu. Karin senang banget. Walaupun nggak sekelas, karena mereka harus mengulang di kelas 4. Tapi mereka pasti tetap semangat kan ya, Bu? Karena sekolah itu kan penting."

Ibu mencubit pipi Karina dengan gemas. Gaya bicara anak kelas 5 SD itu sudah mirip dengan orang dewasa.

"Tapi ada kabar lain lagi, Bu." tambah Karina.

Wajah ibu nampak penasaran.

"Tadi Bagas cerita, bahwa selama mereka nggak sekolah, Pak Sakim meminta mereka datang ke rumahnya supaya mereka tetap belajar. Dan biaya mereka sekolah sekarang ini dibiayai Pak Sakim, karena sekarang Pak Sakim mengajar di sekolah yang gajinya besar. Jadi dia bisa membiayai Bagas dan Andi." lanjut Karin.

"Wah, luar biasa. Keren sekali Pak guru kesayangannya Karina."

"Karin jadi merasa salah, Bu. Karin sempat jahat sama Pak Sakim. Karin kira Pak Sakim memang mau cari gaji besar aja. Karin nggak tahu kalau mimpinya Pak Sakim semulia ini."

"Ibu sudah pernah bilang kan? Cara mengejar mimpi dan cita-cita akan berbeda pada masing-masing orang. Tugas kita hanya mendukungnya. Ya, sudah. Untuk merayakan kebahagiaan ini, minggu depan kita undang teman-teman Karin, termasuk Bagas dan Andi untuk datang ke rumah. Pak Sakim juga kita undang. Bagimana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun