Misal, ada yang suka membaca di toilet, seperti beberapa orang di keluarga saya. Atau ada yang suka membaca ketika dalam perjalanan ketika naik kendaraan umum.
Nggak usah malu kalau sampai disebut kutu buku, mungkin mereka belum tahu nikmatnya membaca buku versi kita. Kalau saya pribadi lebih suka membaca di kamar tidur. Tak perlu banyak waktu, paling lama hanya 60 menit. Yang terpenting adalah saya bisa menikmati buku yang saya baca dan saya mendapatkan intisarinya.
Jangan cepat bosan
Banyak orang yang merasa ingin menyudahi membaca hanya karena di paragraph awal isinya kurang menarik. Hal itu sangat lumrah terjadi, karena memang sudah tugas sang penulis untuk bisa menarik pembaca bahkan sejak halaman pembukaan.
Namun, sebagai pembaca hendaknya kita juga memiliki kesabaran. Beri kesempatan dulu pada buku itu untuk menunjukkan keistimewaannya.
Saya meyakini, tidak ada buku yang sama sekali tak menambah ilmu. Walaupun hanya sekadar EYD-nya yang rapi, atau diksinya yang menarik. Berpikir positiflah pada buku yang kita baca.
Cari buku yang sesuai minat
Tak punya banyak waktu untuk membaca membuat saya berusaha memilih buku yang saya minati. Biasanya diawali dengan minat yang sesuai maka kita akan jauh lebih cepat fokus karena tertarik dengan temanya.
Boleh saja membaca buku yang di luar kebiasaan kita, namun hal itu mungkin membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama untuk mencernanya.
Biasakan membaca blurb-nya dulu sebelum membeli buku. Para editor biasanya sangat piawai menampilkan blurb agar pembaca menjadi lebih penasaran.
Kalau bosan dengan buku fisik, mungkin bisa menggunakan e-book yang saat ini sedang banyak dilirik pembaca. Selain tak perlu menumpuk banyak buku di rumah (jika tak punya space khusus untuk koleksi buku), juga bisa mudah dibaca di mana pun dan kapan pun sesuai kesempatannya.Â