Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Penyebab dan Cara Atasi Zoning Out Ketika Membaca Buku, Bisa Jadi hanya Sesederhana Ini

1 November 2024   09:52 Diperbarui: 1 November 2024   11:30 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : istockphoto.com

Sebagai seorang yang bekerja, pastilah ada hal-hal dalam pekerjaan yang kerap membuat otak lelah. Beban pekerjaan yang menggunung, suasana kantor yang hiruk pikuk, interaksi dengan atasan dan rekan kerja selama 8 jam bahkan lebih sangat memungkinkan membuat otak kita lelah.

Belum lagi jika ada masalah yang belum selesai dalam pekerjaan, itu sudah pasti menambah beban otak untuk berpikir. Sementara dalam membaca (jika ingin dapat faedahnya) kita perlu fokus pada apa yang kita baca. Membaca itu membuat otak kita diminta untuk bekerja sedikit ekstra ketika mencerna kalimat per kalimat yang ada di dalamnya.

Tubuh lelah

Tak hanya otak, tubuh pastinya juga lelah dengan segala aktivitas harian yang harus dijalani. Apalagi jika sudah bekerja juga masih harus mengurus rumah. Jangankan membaca, tubuh rasanya hanya ingin berbaring di kasur empuk lalu memejamkan mata.

Lingkungan tempat membaca tidak memungkinkan

Ada orang yang sedikit pemilih untuk lokasi membaca buku. Ada yang suka ditempat hening seperti perpustakaan atau kamar pribadi, namun ada pula yang justru bisa membaca buku di tempat ramai, bahkan sambil mendengarkan musik yang disukai dengan memakai earphone.

Jenis bacaan tidak menarik

Saya adalah orang yang suka membeli buku. Apalagi buku diskonan. Terkadang saya suka iseng membeli buku yang sebenarnya saya tidak tahu kapan ingin saya baca.

Namun jiwa ibu-ibu saya paling nggak bisa lihat diskonan, saya suka kalap untuk membelinya. Akan tetapi, tidak semua penulis buku bisa menarik pembacanya untuk konsisten membaca bukunya sampai akhir.

Sekalipun ada editor yang bisa mengemas buku itu dengan menarik namun tetap gaya bahasa menjadi ciri khas masing-masing penulis buku.

Sayangnya, tidak semua buku nyaman dibaca, eh tapi tergantung apa dulu kebutuhannya, ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun