Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Perlombaan 17 Agustus di Kantor, Pemersatu Divisi yang Kerap Bergesekkan

18 Agustus 2024   12:28 Diperbarui: 19 Agustus 2024   07:55 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun ternyata beberapa project lain kekurangan personil untuk lomba ini, akhirnya kami berempat menyebar untuk jadi tim support kelompok lain. Tak perlu aba-aba, kami langsung berbaur dan gap di antara kami yang kerap ada kala bekerja seketika lebur begitu saja.

Di sini tak ada rasa canggung di antara semua peserta walau berbeda project ataupun divisi. Kami benar-benar menikmati kerjasama ini. Tak ada lagi wajah-wajah tegang kala mata kami berpapasan, yang ada senyum tulus ala persahabatan.

Pembagian hadiah diberikan di hari yang sama, setelah itu kami boleh berkaraoke ria sambil menunggu waktu pulang. Entah, rasanya energi kami belum habis, kami tetap ceria sampai acaranya selesai.

Pulang dari kantor, kami tak langsung menuju rumah. Beberapa diantara kami memutuskan untuk menikmati bakso dekat kantor sambil ngobrol tentang perayaan lomba tadi. Salah satu orang yang ikut makan bakso adalah supervisor GA yang notabene adalah salah satu panitia acara.

Dia membocorkan rahasia bahwa lomba terakhir tadi itu adalah trik mereka untuk mempersatukan kami yang kerap bersitegang saat bekerja.

Memang sengaja dibuat syarat 1 tim harus 15 orang, karena mereka tahu tidak ada tim dengan personil sebanyak itu. Makanya perwakilan dari project saya diminta menyebar untuk support kelompok lainnya.

sumber pribadi
sumber pribadi
Nggak terpikirkan oleh saya ide itu, rasanya campur aduk bahwa tim GA sampai seperti itu memperhatikan kondisi hubungan antar karyawannya. Tapi benar-benar ide itu bekerja, loh. Walau tanpa kata maaf yang resmi tapi di antara kami yang kerap bergesekkan menjadi plong saja tanpa beban.

Tak hanya itu, ternyata untuk orang dengan tingkat beban pekerjaan yang tinggi, lomba ini bisa meredakan kepenatan. Kami bisa meluapkan emosi, kesal, capek, semua rasa yang nggak enak tuangkan dalam lomba itu.

Bahkan saat ini saya sudah tidak sabar ketemu hari Senin buat ketemu lagi sama mereka. Tentunya dengan mood yang baik dan semangat kerja yang sudah kembali full lagi.

sumber : pribadi
sumber : pribadi
Lomba kemarin bisa diibaratkan seperti kemarau setahun dihapus hujan sehari, cieeehhhh.

Bagaimana dengan pengalaman kalian mengikuti lomba 17-an, teman-teman?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun