"Kulihat, semua orang tua di sini senang dengan keberadaanmu, Ne. Kupikir, tempat ini seperti biro jodoh. Ada orang tua yang rindu dengan anaknya, dan ada anak yang merindukan orang tuanya." ujar Galuh dengan pandangan menerawang.
*
Aku sudah berada di enam bulan pertamaku membersamai para lansia dan mendengar semua cerita-cerita mereka tentang masa muda.
Sore itu, cuaca sedang gerimis. Bu Nani berada di depan kamar duduk di kursi rodanya. Tanpa ragu aku mendekat, mencoba sebuah peruntungan, mungkin kali ini ia bisa diajak bicara.
"Selamat sore, Bu Nani?"
"Iya, sore juga."
 Rasanya senang bukan kepalang, wanita itu akhirnya mau juga membalas salamku.
"Ibu mau baca buku atau mungkin bermain kartu?" tawarku.
Sebagai pengidap demensia, bu Nani memang harus memperbanyak aktivitas untuk melatih daya ingatnya secara berkala.
"Kamu punya buku apa? Oh, ya, siapa tadi namamu?"
"Anne, Bu. Di perpustakaan ada beberapa buku, ibu mau buku apa? Ada buku fiksi, resep-resep masakan, majalah wanita juga ada."