Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengejar Cinta Ibu

26 Desember 2023   13:51 Diperbarui: 26 Desember 2023   23:22 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.istockphoto.com

*

Di sebuah malam, aku punya kesempatan berbincang dengan Galuh. Gadis ceria itu kadang punya sisi pendiam di saat-saat tertentu.

"Kamu sudah berapa lama di sini, Luh?" tanyaku membuka percakapan.

"Kurang lebih 2 tahun."

"Betah?"

"Bagiku, ini sebuah kewajiban. Betah atau tak betah itu bukan lagi sebuah pilihan. Kau bagaimana?"

"Ya, 3 bulan pertama ini rasanya memang cukup berat, namun aku sudah memilih keputusan ini. Aku merasa seperti menemukan orang tuaku di sini,"

"Apa kau tak hidup bersama mereka?" keningnya berkerut.

"Aku besar di panti asuhan, aku tak kenal siapa ayah dan ibuku, Luh. Tapi aku tak pernah benci pada mereka, pasti mereka punya alasan menitipkanku di panti itu,"

Galuh terdiam sambil terus menatapku dengan sayu.

Sebenarnya aku kurang suka membahas tentang kehidupan masa kecilku di panti. Hal itu kadang terlihat seperti menjual kesedihan. Namun, aku benar-benar tak merasa sedih pernah hidup bersama orang-orang yang sebelumnya tak pernah kukenal. Sungguh aku tak sedih, hanya semakin usiaku bertambah besar, rasa ingin menemukan kembali kedua orang tua kandungku semakin membuncah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun