Pedro menuangkan wine dalam gelas Abid Konrad yang wajahnya terlihat mulai berkeringat. Helenka nampak khawatir. Namun foto mendiang Kamila yang berada diantara dirinya dan Konrad membuatnya tak bisa mendekati pria itu.
Sorina kali ini diam, ia tak mengeluarkan sepatah kata pun.
Pedro menyodorkan botol kosong itu pada Konrad, pria itu sepertinya mulai kehilangan konsentrasinya. Â
Seketika muncul suara bel yang mengejutkan dari pintu depan, Pedro berdiri mendahului Sorina.
"Biarkan aku yang membukanya, aku mengundang teman-temanku, agar permainan ini semakin seru,"
Sorina memasang wajah bingung. Pedro tak mengatakan soal ini saat mereka bicara di depan kamarnya.
Tak seberapa lama, Pedro sudah kembali dengan seorang perempuan cantik dan anggun bersama seorang pria di sampingnya. Â Â
"Maaf, aku mengundang mereka tanpa ijin pada kalian, ini Agata dan Marko."
Sorina dan ayahnya terkejut melihat wanita itu. Ia dokter yang memeriksa jasad Nyonya Kamila.
"Selamat malam Tuan Konrad, Sorina, apa kabar?" suara Agata terdengar seperti panggilan dari malaikat pencabut nyawa.
"Selamat malam, dokter. Apa kabar?" Suara Konrad terdengar sedikit terbata.